Penerbitan TNBK Samsat Baubau Januari-Juni capai 6.634 pasang

id TNBK Baubau

Penerbitan TNBK Samsat Baubau Januari-Juni capai 6.634 pasang

Aktivitas warga di kantor Samsat Kota Baubau dalam urusan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. (Antara/HO-Samsat Baubau)

Kendari (ANTARA) - Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara mencatat jumlah penerbitan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) roda dua dan roda empat hingga semester pertama(Januari-Juni) 2023 telah mencapai 6.634 pasang/unit.

Operator TNKB Samsat Baubau, La Ode Darmin dalam keterangan resmi diterima, di Baubau, Minggu mengatakan, produksi plat pada Januari 2023 berjumlah 1.021 pasang, terdiri  891 unit roda dua dan  130 unit roda empat. Sementara pada Februari plat yang tercetak berjumlah 1.094 pasang, terdiri roda dua 944 unit dan roda empat berjumlah 150 pasang.

"Sedangkan pada Maret 2023, pencetakan TNKB sebanyak 1.024 pasang terdiri dari roda dua 895 pasang dan roda empat 129 unit. Untuk bulan April berjumlah 681 pasang yang mana roda dua sebanyak 651 pasang dan roda empat 30 pasang," ungkap Darmin.

Kemudian, lanjutnya Untuk Mei sebanyak 1.357 pasang, yang terdiri dari roda dua 1.192 pasang dan roda empat sebanyak 165 unit. Sedangkan pada Juni 2023 pencetakan plat berjumlah 1.457 pasang, terdiri roda dua 1.287 dan roda empat 170 pasang.

“Jadi itu untuk sementara, karena Juli ini masih berjalan,”ujarnya.

Sementara itu terkait program pemutihan denda tunggakan pajak kendaraan berdasarkan SK Gubernur Sultra, kata Darmin bahwa saat ini masih berjalan yang dimulai Mei dan akan berakhir pada Juli 2023.

"Kalau untuk pemutihan itu dimulai akhir Mei dan akan berakhir Juli ini. Saat ini hingga 20 Juli jumlahnya pemutihan untuk roda dua sebanyak 1.311 unit dan roda empat sebanyak 221 pasang," ujarnya.

Menurutnya, di masa pemutihan tahun ini masyarakat yang mengurus pemutihan denda pajak kendaraan terbilang kurang dibanding program pemutihan pada 2021 lalu, meskipun ada peningkatan dari hari biasanya namun tidak begitu signifikan.

"Kenapa ini kurang tahun 2023, karena kemarin tahun 2021 kan ada pemutihan, sehingga yang masuk untuk diselesaikan tahun ini paling (pembayaran) baru satu tahun berjalan karena masih berlaku pajaknya," tuturnya.