Pemkab Banggai dan Pertamina gelar operasi pasar

id Pertamina, elpiji, produk bersubsidi, pangkalan, Banggai, Sulteng

Pemkab Banggai dan Pertamina gelar operasi pasar

Pemerintah Kabupaten Banggai dan Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi menggelar operasi pasar di dua titik yaitu di Kelurahan Tanjung Tuwis dan Kelurahan Bukit Mambual Kecamatan Luwuk untuk pemenuhan konsumsi warga setempat. ANTARA/HO-Pertamina.

Palu (ANTARA) -
 


Pemerintah Kabupaten Banggai dan Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi menggelar operasi pasar di dua titik yaitu di Kelurahan Tanjung Tuwis dan Kelurahan Bukit Mambual Kecamatan Luwuk untuk pemenuhan konsumsi warga setempat.


 


"Ini bentuk komitmen kami memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, karena elpiji saat ini sudah menjadi kebutuhan dasar," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw dalam keterangan tertulisnya di terima di Palu, Senin.


 


Ia mengemukakan, operasi pasar yang dilaksanakan pada Sabtu (29/7) didasari atas evaluasi bersama Pemkab Banggai untuk menjamin ketersediaan elpiji 3 kilogram di daerah tersebut.


 


"Dalam giat itu, sebanyak 560 tabung elpiji bersubsidi di distribusi. Operasi pasar ini bertujuan untuk memberi akses yang lebih mudah kepada masyarakat dalam mendapatkan elpiji 3 kilogram sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).” ujarnya.


 


Dikemukakannya, di Kabupaten Banggai beberapa waktu lalu terjadi kekurangan ketersediaan elpiji bersubsidi, hal ini langsung direspon cepat oleh Pertamina dan Pemkab untuk menggelar operasi pasar.


 


Kebutuhan elpiji untuk wilayah Sulawesi Tengah secara keseluruhan disuplai dari lima Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PSO. Saat ini distribusi dan stok elpiji dalam kondisi aman” kata Fahrougi menambahkan.


 


Elpiji 3 Kilometer merupakan produk subsidi yang diperuntukkan bagi konsumen rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran, sehingga perlu pengawasan dari banyak pihak dalam pendistribusiannya.


 


Pertamina menghimbau masyarakat agar bijak dan tidak melakukan pembelian secara berlebih, serta tidak meniagakan kembali produk bersubsidi. 


 


“Bagi sektor kuliner restoran dengan kelas menengah ke atas, usaha pertanian yang belum mendapatkan konversi elpiji dari Pemerintah, usaha peternakan ayam, hingga rumah tangga mampu silakan menggunakan menggunakan produk nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram yang tersedia di gerai terdekat," ucapnya.


 


Selain itu, Pertamina juga mengajak masyarakat membeli elpiji 3 kilogram di pangkalan resmi, karena produk bersubsidi tidak dibenarkan untuk diperjualbelikan.


 


“Pengecer bukan penyalur resmi, sehingga harga elpiji bersubsidi di pengecer jauh di atas HET. Kami juga membutuhkan bantuan Pemda dan aparat kepolisian untuk menertibkan pengecer, karena harga di masyarakat menjadi sangat tinggi dan bisa mempengaruhi perekonomian masyarakat, “ tutur Fahrougi.


 


Sebagai sub holding Commercial & Trading dari PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga akan terus berkomitmen untuk memastikan penyaluran energi khususnya BBM dan elpiji bersubsidi kepada masyarakat sesuai aturan yang telah ditetapkan pemerintah. 


 


“Jika masyarakat menemukan kendala ataupun membutuhkan informasi di lapangan, dapat menghubungi kontak Pertamina 135 atau melalui aplikasi MyPertamina,” katanya.