Beijing (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin meminta penghentian serangan di wilayah perbatasan negara tersebut dengan Myanmar.
"China sangat memperhatikan laporan (serangan) tersebut. Kami menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan perselisihan secara damai melalui dialog dan konsultasi," kata Wang Wenbin, saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China, pada Selasa (10/10).
Desakan itu disampaikan usai serangan artileri menghantam sebuah kamp pengungsi dekat perbatasan Myanmar dengan China menjelang tengah malam pada Senin (9/10) di Negara Bagian Kachin, Myanmar.
Serangan itu dilaporkan menewaskan sedikitnya 29 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.
"Hindari eskalasi konflik dan ambil langkah-langkah konkrit dan efektif untuk menjamin keamanan di perbatasan China-Myanmar," tambah Wang Wenbin.
Tembakan artileri menghantam kamp pengungsi tersebut sekitar lima kilometer dari sebuah pangkalan di kota perbatasan Laiza yang dikuasai oleh Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA), kelompok yang berkonflik selama bertahun-tahun dengan militer Myanmar.
Myanmar mengalami konflik yang cukup intens di beberapa wilayah setelah kudeta 2021. Tentara etnis minoritas dan gerakan perlawanan berupaya melemahkan kekuasaan militer setelah tindakan keras dilancarkan oleh pasukan keamanan.
Kelompok penentang junta, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), mengutuk apa yang mereka sebut sebagai serangan keji terhadap warga sipil.
NUG mengatakan dunia harus mengambil tindakan untuk menghentikan kekejaman tersebut dan mengadili para jenderal Myanmar.
Insiden tersebut adalah yang paling mematikan sejak serangan udara di wilayah Sagaing, Myanmar, yang bergejolak pada April dan menewaskan banyak warga sipil.
Militer biasanya menyangkal bahwa mereka menargetkan warga sipil dan menyalahkan "teroris" atas kekerasan yang terjadi.
Laiza adalah ibu kota KIA, salah satu kelompok etnis terbesar dari puluhan kelompok etnis yang telah menyatakan perang terhadap militer selama beberapa dekade.
Kota tersebut berada di dekat dengan perbatasan China dan merupakan tempat tinggal bagi banyak warga sipil yang tinggal di kamp pengungsian di dalam dan sekitar kota.
Berita Terkait
Mantan Menlu Australia Julie Bishop jadi utusan PBB untuk Myanmar
Sabtu, 6 April 2024 11:27 Wib
Pakar PBB: Junta Myanmar "ancam" warga sipil karena berlakukan wamil
Kamis, 22 Februari 2024 10:11 Wib
Sebanyak 14 polisi perbatasan Myanmar melarikan diri ke Bangladesh
Senin, 5 Februari 2024 8:46 Wib
Malaysia dukung upaya Indonesia dan Laos selesaikan krisis Myanmar
Selasa, 30 Januari 2024 9:38 Wib
Belasan warga Muslim Rohingya tewas akibat serangan tentara Myanmar
Minggu, 28 Januari 2024 16:30 Wib
Dunia harus ambil tindakan konkret atas Myanmar
Minggu, 31 Desember 2023 13:25 Wib
China sebut lakukan mediasi junta Myanmar dan aliansi etnis minoritas
Jumat, 15 Desember 2023 8:22 Wib
Menlu RI: Akar masalah pengungsi Rohingya harus diselesaikan
Kamis, 14 Desember 2023 15:12 Wib