Palu (ANTARA) - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu bersinergi memperingati hari santri nasional.
Ketua ISNU Provinsi Sulteng Sahran Raden di Palu, Kamis, mengemukakan Pemerintah Kota Palu khususnya Badan Kesbangpol menjadi satu mitra strategis ISNU Sulteng dalam pembinaan masyarakat khususnya generasi muda.
"Melalui momentum Hari Santri Nasional, ISNU dan Kesbangpol bekerjasama memperingati Hari Santri dengan menggelar dialog pembauran kebangsaan," kata Sahran Raden.
Sahran Raden yang merupakan Akademisi UIN Datokarama Palu menyatakan bahwa dialog tersebut bertujuan untuk menguatkan nasionalisme masyarakat yang berlandaskan pada nilai-nilai toleransi, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika.
Hal ini penting, seiring dengan derasnya ancaman terhadap persatuan, kesatuan dan keutuhan bangsa. Ancaman itu ditandai dengan munculnya gerakan berlandaskan pada faham yang mengarah pada pendirian negara berbasis agama.
Di samping itu, Indonesia yang dihuni oleh masyarakat majemuk, dihadapkan dengan berbagai konflik vertikal dan horizontal, yang kemudian mengancam persatuan dan kesatuan masyarakat.
Pembinaan pembauran kebangsaan adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah bersama dengan masyarakat, untuk terciptanya iklim yang kondusif yang memungkinkan adanya perubahan sikap agar menerima kemajemukan masyarakat, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Bahwa pemerintah daerah dan masyarakat mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan pembauran kebangsaan sebagai komitmen dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa," ungkapnya.
"Maka momentum Hari Santri Nasional 2023 menjadi upaya mengoptimalkan dan meningkatkan peran santri sebagai penyejuk, pembawa pesan perdamaian di tengah kemajemukan yang ada," ujarnya.
Dialog pembaruan kebangsaan yang digelar oleh ISNU Sulteng kerja sama Badan Kesbangpol Kota Palu menghadirkan beberapa narasumber yaitu Rektor UIN Datokarama Profesor Lukman S Thahir sekaligus Ketua PWNU Sulteng.
Lalu, Kepala Kanwil Kemenag Sulteng Ulyas Taha, Wali Kota Palu Hadiayanto Rasyid, Pimpinan Ponpes Madinatul Ilmi Dolo Ali Hasan Aljufrie, Sekretaris PW ISNU Sulteng Rusdin Ahmad, Kepala Badan Kesbangpol Sulteng Ansyar Sutiadi, dan Akademisi Untad Palu Dr H M. Yazdi Pusadan.
Sementara itu Kepala Badan Kesbangpol Sulteng Ansyar Sutiadi mendukung pelaksanaan peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023 oleh ISNU Sulawesi Tengah.
Ansyar mengemukakan perlu pembauran antar suku agar fanatisme kesukuan tidak memicu konflik. Sekecil apapun persoalan sosial harus segera terselesaikan agar tidak menjadi besar.
Ia menambahkan pembauran kebangsaan adalah proses pelaksanaan integrasi anggota masyarakat dari berbagai ras, suku, etnis, melalui interaksi sosial dalam bidang bahasa, adat istiadat, seni budaya, pendidikan, dan perekonomian untuk mewujudkan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan identitas ras, suku, dan etnis yang ada dalam kerangka NKRI.
Dialog pembauran kebangsaan dilaksanakan oleh ISNU Sulteng dan Badan Kesbangpol Palu pada Kamis malam dengan tema entitas santri di tengah modernisasi kebangsaan, refleksi jihad santri mengisi kemerdekaan Indonesia.*