Jakarta (ANTARA) - Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan menjelaskan soal visi "perubahan" terkait kepemimpinan nasional di masa depan.
"Rakyat itu tidak peduli, mau siapa yang jadi walikota atau gubernur, yang penting adalah mereka mendapatkan manfaat," katanya dalam Sarasehan 100 Ekonom 2023 di Jakarta, Rabu.
Anies menjelaskan, ketika berbicara change (perubahan), bukan menghentikan atau mengubah. Tetapi, empat pertanyaan yang harus dijawab. Pertama, apa yang harus ditingkatkan. Kedua, apa yang harus dikoreksi dari yang dikerjakan sekarang. Ketiga, apa hal yang dihentikan dari hal yang dikerjakan sekarang. Keempat, apa hal baru yang harus dimasukan.
"Kebanyakan dari kita, bicara perubahan, hanya dipikirkan nomor tiga dan empat saja. Jangan, itu bahaya," katanya menegaskan.
Dia mencontohkan pernah bertugas sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ketika selesai bertugas, ada perubahan, tidak masalah bagi dia, karena ada perbedaan otoritas.
Tetapi, kalau prinsip empat perubahan itu dilaksanakan, maka kebermanfaatan itu ada di masyarakat.
"Perubahan itu teknokratik, bukan politik," ujarnya.
Hal itu disampaikan Anies, ketika menanggapi, apakah akan melanjutkan atau menghentikan program kartu prakerja, jika nantinya terpilih pada Pemilu 2024 mendatang. Diketahui, program Program Kartu Prakerja adalah program yang sudah dilaksanakan di Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerima pendaftaran tiga pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan masa kampanye pemilu yang akan berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024.