Satrio Adi Nugroho rebut perak di IWF Grand Prix II 2023 Doha

id Satrio Adi Nugroho, Muhammad Ibnul Rizqih,iwf grand prix ii 2023,iwf grand prix ii 2023 doha,angkat besi,pabsi,olimpiade

Satrio Adi Nugroho rebut perak di IWF Grand Prix II 2023 Doha

Lifter muda Indonesia Satrio Adi Nugroho saat tampil di Kejuaraan Angkat Besi Dunia Remaja U-17 di Jeddah, Arab Saudi, Rabu (6/10/2021). (ANTARA/HO-PABSI)

Jakarta (ANTARA) - Atlet angkat besi (lifter) Indonesia Satrio Adi Nugroho merebut tiga medali perak di nomor 55 kg putra pada ajang IWF Grand Prix II 2023 Doha, Qatar, Senin (4/12) waktu setempat.

Dikutip dari statistik resmi IWF, Selasa, Satrio mencatatkan angkatan snatch 115 kg, lalu angkatan clean and jerk 139 kg, dan total angkatan 254 kg. Ia secara konsisten berada di peringkat kedua untuk masing-masing angkatan sehingga berhak mendapatkan tiga medali perak.

Adapun Satrio berada di bawah wakil Korea Utara Pang Un Chol yang mendominasi dengan total angkatan 268 kg, dengan rincian angkatan snatch 116 kg dan clean and jerk 152 kg.

Ini merupakan kompetisi internasional kedua Pang setelah lebih dari empat tahun lalu ia mengikuti Kejuaraan Junior Asia dengan total angkatan 241 kg di kelasnya.

Korea Utara absen pada Olimpiade 2020 Tokyo karena pandemi COVID-19 dan baru-baru ini kembali berkompetisi di Asian Games 2022 Hangzhou pada Oktober.

Negara tersebut pun tampil kompetitif dan semakin percaya diri di IWF Grand Prix II 2023 kali ini, mengingat tiga dari 16 lifter-nya adalah pemegang rekor dunia.

Tidak hanya Satrio, lifter Indonesia lainnya yaitu Muhammad Ibnul Rizqih meraih medali perunggu untuk angkatan snatch dengan beban 113 kg. Namun, dua perunggu lainnya direbut oleh wakil Sri Lanka Dilanka I. Yodage dengan total angkatan 245 kg dan clean and jerk 133 kg.

Ibnul Rizqih pun secara keseluruhan finis di peringkat keempat dan hanya terlampau 3 kg saja dari Yodage di clean and jerk dan 2 kg saja di total angkatan dari sang peraih medali perunggu.
 

Sementara itu, IWF Grand Prix II 2023 yang digelar pada 4-15 Desember merupakan salah satu turnamen penting untuk mengumpulkan poin menuju Olimpiade 2024 Paris (Race to Paris).

Race to Paris untuk cabang olahraga angkat besi diambil dari ranking total angkatan lifter di turnamen yang telah ditentukan oleh IWF.

Hanya lifter yang masuk top 10 di pertengahan 2024 yang bisa tampil di panggung Olimpiade, dengan catatan Komite Olimpiade Nasional hanya boleh menempatkan satu lifter saja di masing-masing kelas.

Indonesia menurunkan sebanyak 11 lifter dalam ajang ini. Mereka adalah Satrio Adi Nugroho, Muhammad Ibnul Rizqih, Eko Yuli Irawan, Ricko Saputra, dan Rahmat Erwin Abdullah.

Sementara enam lifter putri lainnya adalah Siti Nafisatul Hariroh, Juliana Klarisa, Natasya Beteyob, Sarah, Tsabitha Alfiah Ramadani, dan Nurul Akmal.