Perlindungan perempuan dan anak investasi masa depan

id Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan,bintang puspayoga,menteri pppa,perlindungan perempuan anak,hak perempuan dan anak

Perlindungan perempuan dan anak investasi masa depan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga memberikan sambutan melalui video dalam puncak peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan bertema "Berinvestasi Untuk Mencegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Perempuan" di Jakarta, Minggu (10/12/2023). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menekankan bahwa perlindungan terhadap perempuan dan anak merupakan investasi untuk masa depan yang lebih baik.

"Mereka adalah pilar utama pembangunan, semua hak-hak mereka harus dijaga dengan sungguh-sungguh," ujar Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam puncak peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan bertema "Berinvestasi Untuk Mencegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Perempuan" di Jakarta, Minggu.


Ia mengatakan kerja kolaborasi antar-seluruh pemangku kepentingan adalah kunci untuk mengakhiri segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Melalui kampanye Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang diperingati setiap tahunnya diharapkan dapat menginspirasi kerja sama multi pihak untuk berinvestasi dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak," ujar Menteri Bintang.

Ia mengemukakan negara Indonesia terbentuk untuk melindungi seluruh rakyatnya, jaminan perlindungan bagi seluruh rakyat Indonesia telah terangkum dalam UUD RI 1945 serta berbagai kebijakan lainnya yang telah mengamanatkan jaminan perlindungan dan kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk perempuan dan anak.

"Namun menjadi keprihatinan kita semua bahwa isu kekerasan masih merupakan salah satu isu terbesar bagi bangsa ini, khususnya bagi perempuan dan anak," ucap Menteri Bintang.

Ia menyampaikan hasil survei pengalaman hidup perempuan nasional tahun 2021 terjadi penurunan prevalensi kekerasan terhadap perempuan 7,3 persen dalam kurun waktu lima tahun.

Survei nasional pengalaman hidup anak dan remaja 2021 juga menunjukkan penurunan prevalensi kekerasan terhadap anak perempuan 21,7 persen dan anak laki-laki 28,31 persen dalam kurun waktu tiga tahun.

"Momentum hari peringatan anti kekerasan ini sebagai tongkat perubahan yang positif, bersama-sama kita dapat menciptakan kehidupan yang aman, adil, dan setara bagi semua. Perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia Maju," tutur Menteri Bintang.

Ia berharap langkah nyata semua pihak dapat menginspirasi untuk berinvestasi dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Bersama-sama kita mengakhiri segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak di seluruh lapisan masyarakat," kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga.