"Pada
vlog pertama, kontak mata belum terfokus pada audiens. Vlog kedua,
sudah mendingan," kata Santi melalui pesan singkat kepada ANTARA News.
Ia
memaklumi Jokowi yang baru kali ini membuat vlog sehingga agak
terpatah-patah menyampaikan pesan, masih ada jeda antar kalimat.
"Terasa juga belum runut menyampaikan pesan, masih demam panggung sedikit," kata dia.
Ia
menyarankan tim kepresidenan membantu sedikit memoles keahlian Jokowi
dalam berbicara tanpa persiapan untuk keperluan vlog yang berdurasi
singkat.
"Saran saya, tim kepresidenan memoles
sedikit kapasitas Bapak dalam public speaking yang impromptu, kan hanya
20 detik," kata Santi.
(Baca: Ini vlog Presiden Jokowi)
(Baca: Ini vlog Presiden Jokowi)
Para
pengguna media sosial menjadikan video blogging untuk membuat konten
yang berasal dari kehidupan sehari-hari menjadi menarik ditonton, hingga
mengundang jutaan view di situs berbagi video.
Media
sosial pun kini menyediakan platform berbagi video singkat, Instagram
misalnya tidak lebih dari satu menit, sehingga para pembuat dituntut
menyajikan konten sekreatif mungkin.
Mengingat
posisi presiden sebagai orang paling berpengaruh di negara, Santi
berpendapat konten yang dibuat untuk vlog sebaiknya yang berkaitan
dengan tema kepentingan publik.
"Isu sepak bola
menarik dijadikan aspek pemersatu bangsa, di saat kita semua serba
salah bicara politik atau agama. Tentu, presiden harus jeli mencari
celah untuk vlognya, peka terhadap situasi," kata Santi.
Bila tidak jeli, ia khawatir vlog akan jadi ajang "curhat", buku harian berjalan, memojokkan pihak lain atau terlalu "diobral".
"Jadikan vlog sesuatu yang dikangeni, istimewa dan membuat adem," kata Santi.