Nutrisi seimbang penting guna cegah anak kena kanker

id kanker anak,penyebab kanker,dokter anak,kementerian kesehatan,kemenkes

Nutrisi seimbang penting guna cegah anak kena kanker

Ilustrasi: Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Human Papilloma Virus (HPV) kepada siswi sekolah dasar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional 2023 di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (16/11/2023). ANTARA FOTO/Hreeloita Dharma Shanti/wpa/aww/am.

Jakarta (ANTARA) - Spesialis anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Nia Astarina, mengatakan pemberian nutrisi yang seimbang penting guna menjaga anak agar tidak terkena kanker.

"Kalau penyebabnya tadi ngomongin genetik, itu agak susah memang kita hindari. Tapi yang perlu kita tetap berikan ke anak, kita tetap harus memberikan, misalkan nutrisi yang seimbang," ujarnya dalam "Kenali Tanda Awal Kanker pada Anak" yang disiarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut dikemukan Nia merespon pertanyaan mengenai cara menjaga anak agar tidak terkena kanker.

Menurutnya, kanker pada orang dewasa berbeda dengan kanker pada anak, dimana kanker pada orang dewasa banyak disebabkan oleh pola hidup.

Diakuinya, orang tua sering bertanya tentang penyebab kanker pada anak. "Sebenarnya penyebabnya sendiri sampai detik ini di seluruh dunia itu belum diketahui secara pasti. Tapi diperkirakan memang di beberapa teori itu, penyebabnya adalah genetik," ujarnya.

Menurutnya, pemberian nutrisi seimbang adalah salah satu dari sejumlah langkah yang dapat dilakukan sebagai pencegahan. Di dalam makanan itu, kata dia, perlu menghindari bahan-bahan seperti pengawet, penyedap rasa, serta pewarna, atau bahan-bahan kimia lainnya.

Dia menjelaskan kanker yang dibawa dalam gen anak tersebut dapat dipicu juga oleh lingkungan tempatnya tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, lanjutnya, penting untuk menciptakan lingkungan yang baik demi kesehatan anak.

Lingkungan yang baik, menurutnya, tidak tinggi radikal bebas, tanpa asap rokok, dan terhindar tempat di bawah saluran udara dengan tegangan ekstra tinggi, yang lebih dikenal sebagai sutet.


Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan jenis-jenis kanker yang paling sering diidap oleh anak antara lain kanker darah atau leukemia, kanker mata atau retinoblastoma, serta kanker tulang.

Nia mengatakan mengenali tanda-tanda kanker pada anak merupakan tantangan tersendiri bagi dokter hematologi-onkologi anak, juga orang tua, karena tidak ada gejala yang pasti, seperti demam yang umum ditemukan pada penyakit lainnya.

Akan tetapi, kata dia, demam yang tidak selesai-selesai, seperti dalam dua minggu, bisa jadi merupakan tanda kanker. Selain itu dia mengatakan bahwa tanda yang paling sering tidak disadari orang tua adalah pucat.

Selain itu benjolan-benjolan tertentu menjadi ciri anak terkena kanker, misalnya benjolan dengan ukuran tertentu yang tidak sakit. Dia menyarankan orang tua untuk memeriksakan anak ke dokter apabila ditemukan tanda-tanda seperti itu.