Distribusi beras SPHP di Sulteng 1.518 ton pada Maret-April

id Bulog, sphp, beras, pangan, bahan pokok, Sulawesi Tengah, Sulteng, beras impor,Heriswan

Distribusi beras SPHP di Sulteng 1.518 ton pada Maret-April

Dok- Pemimpin Wilayah Bulog Kanwil Sulteng Heriswan (kanan) bersama Kepala BI Perwakilan Sulteng Rony Hartawan (tengah) meninjau ketersediaan stok beras di gudang Bulog di Kota Palu, Selasa (13/2/2024). ANTARA/HO-Bulog Sulteng

Palu (ANTARA) -
Perum Bulog menyebutkan realisasi distribusi beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 1.518 ton pada periode Maret hingga pertengahan April 2024.

 

“Kami terus menyosialisasikan, penjualan beras SPHP sempat meningkat setelah dulu ada isu kenaikan harga beras,” kata Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulteng Heriswan di Palu, Selasa.

 

Ia mengemukakan saat ini Sulteng masuk 10 besar se-Indonesia untuk penyaluran beras SPHP dengan realisasi distribusi 1.518 ton, yang mana pada Maret tingkat kebutuhan masyarakat terhadap bahan pangan cukup tinggi karena menjelang Idul Fitri 1445 H.

 

“Sempat berada di urutan satu selama dua minggu dan turun di urutan ke lima dan data terakhir yakni ada di angka sembilan,” ujarnya.

 

Ia menjelaskan dari penyaluran tersebut tercatat Kanwil Sulteng sebanyak 1.076.404 kilogram, Bulog Cabang Poso 149.405 kilogram, Luwuk 128.786 kilogram dan Tolitoli 164.000 kilogram.

 

Dari penyaluran dilakukan pihaknya, minat masyarakat mengonsumsi beras SPHP cukup tinggi, karena beras SPHP memiliki kualitas yang bagus, selain itu dari sisi harga juga terjangkau Rp10.900 per kilogram.

 

"Di tengah lonjakan harga beras saat itu, beras SPHP sangat berperan dalam melakukan intervensi dan dampaknya sangat positif, harga beras premium saat mulai berangsur turun dari Rp17 ribu per kilogram menjadi Rp16 per kilogram," ucap Heriawan.

 

Ia memastikan ketersediaan stok beras di gudang logistik Bulog saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sulteng hingga enam bulan ke depan.

 

Selain itu Sulteng juga mendapat jatah beras impor yang didatangkan pusat sebanyak 9.800 ton, terdiri dari 5.000 ton dari Myanmar dan 4.800 ton dari Vietnam, kemudian ketambahan dari Provinsi Jawa Timur 1.800 ton.

 

"Saat ini sedang dalam perjalanan menuju Sulteng, diperkirakan dalam waktu dekat beras tiba di Pelabuhan Pantoloan Palu. Adanya ketambahan pasokan total ketersediaan stok di daerah ini mencapai 24.772 ton," kata dia.

 

Bulog mengimbau warga tidak perlu khawatir sebab ketersediaan bahan pokok khususnya beras di Sulteng sangat memadai.