"Kalau untuk Danau Lindu sudah ada langkah diambil pemerintah daerah yaitu melakukan penebaran benih ikan (restocking) untuk memaksimalkan produksi perikanan air tawar," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sigi Akib Ponulele di Sigi, Selasa.
Dia mengemukakan untuk tahun 2024 sudah melakukan restocking pada triwulan pertama di kawasan Danau Lindu.
"Tahun ini rencananya empat kali restocking di Danau Lindu dengan saat ini sudah penebaran bibit ikan untuk triwulan kedua," ujar dia.
Menurut dia, pemerintah daerah melakukan restocking di Danau Lindu dengan ikan jenis nila.
"Restocking bibit ikan di Danau Lindu itu adalah ikan Nila," ucapnya.
Dia menambahkan saat ini Dinas Perikanan tengah mencari dan mengembangkan indukan ikan Mujair Asli Lindu.
"Ke depan kita mencari dan mengembangkan induk ikan mujair asli lindu, itu akan kita jadikan indukan dan dikembangkan di balai benih nantinya, sehingga harapannya anak dari indukan mujair asli lindu itu akan menjadi restocking di Danau Lindu," sebut dia.
Menurutnya, masyarakat di kawasan Lindu mengeluhkan ikan-ikan di di Danau Lindu berukuran kecil.
"Masyarakat juga mengeluh kalau hasil tangkapan ikan di Danau Lindu ukurannya kecil karena bisa jadi memang ada predator di sana, makanya pemerintah akan melakukan pengkajian melalui Bapperida bekerja sama dengan perguruan tinggi seperti Untad dan Unisa," kata Akib.
Dia menuturkan pengkajian dilakukan untuk mencari tahu penyebab ikan air tawar di Danau Lindu yang berukuran kecil.
"Bisa jadi juga karena populasi ikan bertambah dan jumlah pakannya berkurang, sehingga tidak sebanding antara jumlah ikan dengan jumlah pakan," tuturnya.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Sigi, untuk penebaran bibit ikan nila di Danau Lindu tahun 2024 Triwulan pertama sebanyak 30.000 ekor dan triwulan kedua yaitu 30.000 ekor ikan.
Sedangkan bibit ikan emas selama triwulan pertama dan kedua masing-masing yaitu 18.750 ekor.