Dinsos siapkan makanan siap saji bagi warga terdampak banjir di Palu

id Banjir palu, banjir kiriman, sinsospali, taganapalu, logistik banjir, Pemkotpalu Sulteng ,Hidrometeorologi

Dinsos siapkan makanan siap saji bagi warga terdampak banjir di Palu

Warga berjalan di genangan air akibat dampak luapan air Sungai Palu yang menyebabkan banjir di Kelurahan Baru, Kota Palu, Rabu (3/7/2024). (ANTARA/Moh Ridwan).

Palu (ANTARA) -
Dinas Sosial Kota Palu menyiapkan makanan siap saji untuk warga yang terdampak banjir di Kelurahan Baru, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
 
"Kurang lebih 143 bungkus makanan siap saji kami sediakan, warga tidak bisa memasak karena rumah mereka terendam akibat luapan air sungai Palu," kata Kepala Bidang Penjaminan Sosial Masyarakat Dinas Sosial Kota Palu, Farid A Modjo ditemui di Palu, Rabu.
 
Ia menjelaskan makanan siap saji sebagian telah didistribusikan kepada warga setempat, dan sebagian lainnya sedang dipersiapkan oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Palu.
 
Langkah ini dilakukan sebagai upaya gerak cepat dalam penanggulangan bencana untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
 
Selain itu pihaknya juga terus melakukan asesmen lapangan, dan hasil pendataan sementara jumlah warga terdampak di Kelurahan Baru, Kecamatan Palu Selatan sebanyak 143 jiwa.
 
"Kami juga terus melakukan pemantauan debit air di Sungai Palu, bila ketinggian banjir terus meningkat tiga hari ke depan, maka Langkan yang dilakukan mendirikan dapur umum," ujarnya.
 

Dilaporkan luapan air yang menggenangi kawasan pemukiman warga terjadi sekitar pukul 05:30 Wita yang dipicu air pasang di Teluk Palu dan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Kota Palu dan sekitarnya.
 
Kondisi seperti ini setiap tahun terjadi pada musim hujan, selain itu genangan air di bantaran sungai Palu khususnya di sekitar muara juga dipengaruhi debit air dari wilayah hulu sungai di Kabupaten Sigi.
 
"Kalau pun tidak hujan ringan di bagian hilir sungai, namun di bagian hulu intensitasnya lebat ini juga mempengaruhi debit air, dan dampaknya pasti merendam pemukiman warga," kata dia.
 
Lurah Baru Muhammad Numeiry mengemukakan wilayah dipimpinnya selalu menjadi sasaran banjir bila ketinggian air di sungai Palu melebihkan batas wajar.
 
Kata dia, sebelum bencana gempa dan tsunami 28 September 2018 banjir di wilayah itu terjadi setahun sekali, namun saat ini dalam setahun banjir lebih dari sekali melanda.
 
"Kami mengimbau warga tetap waspada, sebab intensitas banjir sewaktu-waktu bisa meningkat, olehnya barang-barang berharga sebaiknya simpan ditempat yang aman," ujarnya.