Palu (ANTARA) - Calon Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid menyebutkan masyarakat tetap mendapat pelayanan pengangkutan sampah meskipun belum tertib membayar retribusi yang telah diberlakukan pemerintah kota.
“Hingga saat ini bisa dikatakan pengangkutan sampah yang dilakukan pemerintah gratis, karena meskipun ada yang belum membayar tetapi pengangkutan tetap jalan," kata Hadianto Rasyid menanggapi keluhan masyarakat di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Besusu Timur, Kecamatan Palu Timur, Selasa.
Hadianto mengatakan, saat menjabat menjadi Wali Kota Palu, yang dia ketahui tercatat hanya 20 persen warga Kota Palu yang membayar retribusi sampah.
“Setelah selesai cuti saya akan memantau kembali bagaimana perkembangan soal pembayaran retribusi dan bagaimana pelayanan pemerintah kota kepada masyarakat,” tuturnya.
Dia menjelaskan saat ini pengangkutan sampah di Kota Palu masih dibantu dengan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) senilai Rp70 miliar per tahun.
"Bayar retribusi tidak tertib sehingga masih menggunakan APBN, padahal anggaran itu bisa kita alihkan ke pembangunan pendidikan dan kesehatan jika warga taat membayar," terangnya.
Hadianto akui pelayanan pengangkutan sampah masih belum maksimal dengan jumlah mobil sebanyak 109 unit, sehingga diperlukan kerjasama masyarakat.
"Warga rajin bayar retribusi sampah, maka sopir dan kernet semangat kerja, padat karya semangat kerja. Makanya kita dapat Adipura," tutup Hadianto.