Dinkes: Kasus Kematian Ibu Kota Palu Tinggi

id hamil

Dinkes: Kasus Kematian Ibu Kota Palu Tinggi

ilustrasi - pemeriksaan kandungan (ANTARA/Noveradika)

Palu,  (antarasulteng.com) - Dinas Kesehatan Kota Palu, Sulawesi Tengah mencatat kematian ibu melahirkan di daerah tersebut masih cukup tinggi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.

"Angka kematian ibu di Kota Palu dalam dua tahun terakhir masih cukup tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor," kata Kepala Dinas kesehatan Kota Palu dr Royke Abraham saat ditanya mengenai kesehatan ibu dan anak, Selasa siang.

Royke Abraham menguraikan tahun 2015 terdapat 22 kematian dari 7.068 kelahiran hidup atau sekitar 326/100.000 kelahiran hidup.

Sementara tahun 2016 tercatat 11 kematian dari 7.158 kelahiran hidup atau sekitar 158/100.000 kelahiran hidup.

Data tersebut, kata dia, memberikan informasi atau menggambarkan bahwa tingkat kematian ibu di Kota Palu masih sangat tinggi. Namun, tingginya kematian ibu tidak hanya terjadi di Kota Palu, tetapi hampir di semua daerah di Indonesia.

"Nah ini adalah fenomena nasional. Dimana hampir semua daerah di Indonesia mengalami hal yang sama yaitu meningkatnya kematian ibu di tahun 2015," ujarnya.

Ia mengaku bahwa angka tersebut sangat jauh bila dibandingkan dengan angka Millennium Development Goals (MDGs) yang berada di posisi 125/100.000 kelahiran hidup.

Akan tetapi, dirinya meyakini bahwa angka kematian ibu di Kota Palu angka terus menurun dari tahun ke tahun sampai pada titik nol atau angka nol.

Ia mengaku bahwa tahun 2017 pihaknya menargetkan menurunkan angka kematian hingga mecapai 100/100.000 kelahiran hidup.

"Kami targetkan angka kematian menurun hingga 125 bahkan sampai 100/ 100.000 kelahiran hidup untuk tahun 2017 ini," sebutnya.

Tingginya kematian ibu dipengaruhi oleh meningkatkan hipertensi dalam kehamilan ibu, yang menyebabkan tensi ibu hamil naik.

"Naiknya hipertensi menyebabkan kematian ibu. Hal ini di pengaruhi oleh lingkungan atau faktor rumah tangga, serta stres ibu yang tinggi," urainya.(skd)