Jakarta (ANTARA) - Ketua Baznas KH Noor Achmad mengatakan penguatan potensi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dapat berperan besar dalam pengentasan kemiskinan dan memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat Indonesia, terutama dengan terus meningkatkan peran filantropi Islam.
Menurut Noor Achmad, ZIS memiliki potensi besar untuk menjadi fondasi ekonomi yang mampu membawa Indonesia menuju kesejahteraan yang lebih merata.
"Kita semua harus bersatu untuk mendorong potensi ZIS, agar menjadi pilar yang kokoh dalam pengentasan kemiskinan di negeri ini," kata Noor dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dia mendorong terjalinnya sinergi berbagai pihak melalui program-program konkret yang mampu memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan skema yang lebih terstruktur dan tepat sasaran.
Misalnya bidang pendidikan, Noor mengajak seluruh Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045 dengan bersinergi memberikan beasiswa bagi generasi muda yang menekuni program studi STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
"Langkah tersebut bertujuan mempersiapkan SDM unggul untuk menghadapi tantangan di masa depan. Program studi STEM dianggap menjadi salah satu program studi yang strategis dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045," ujar Noor.
Menurut dia, kolaborasi antara Baznas dan LAZ merupakan fondasi penting dalam mencapai visi kesejahteraan umat. Ia menekankan perlunya kebersamaan antarlembaga zakat agar tujuan membantu masyarakat bisa tercapai.
Sementara itu, Pimpinan Baznas Bidang Koordinasi Nasional Achmad Sudrajat mengingatkan pentingnya pelaporan transparan dari setiap LAZ kepada Baznas sesuai regulasi yang berlaku.
Transparansi ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan ZIS, menjaga kepercayaan masyarakat, serta memastikan penggunaan dana sesuai sasaran.
"Kami ingin menjaga amanah dari masyarakat agar dana ZIS tersalurkan secara akuntabel," ucapnya.
Achmad berharap, dalam jangka panjang kolaborasi Baznas dan LAZ dapat menjadi model bagi lembaga-lembaga zakat lainnya sehingga dana ZIS bisa dimanfaatkan secara efektif dan membawa manfaat bagi masyarakat.
"Kami berharap program-program yang kita gagas bersama nantinya dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat sehingga percepat pengentasan kemiskinan dan terwujudnya kesejahteraan umat," ujarnya.
Berita Terkait
Bawaslu Buol pastikan pengelolaan dana hibah pilkada secara transparan
Kamis, 21 November 2024 17:50 Wib
DPRD Sigi usulkan raperda pengelolaan Danau Lindu untuk tahun 2025
Sabtu, 16 November 2024 14:33 Wib
Pjs Gubernur Sulteng minta OPD kelola arsip pola tekstual-digital
Sabtu, 16 November 2024 13:49 Wib
Lembaga Zakat Nigeria belajar pengelolaan zakat Indonesia lewat Baznas
Selasa, 5 November 2024 9:19 Wib
Buol serahkan pengelolaan objek wisata ke pemerintah desa
Jumat, 1 November 2024 20:47 Wib
APRI-peneliti SERC monitoring restocking rajungan di Situbondo
Sabtu, 19 Oktober 2024 20:20 Wib
Poso Energy berpatisipasi dalam FGD tentang pengelolaan ikan sidat oleh BRIN
Jumat, 18 Oktober 2024 13:38 Wib
Kades harus terapkan pengelolaan keuangan desa online
Selasa, 15 Oktober 2024 15:25 Wib