Pemkab Parigi: SPR penting untuk memperkuat sektor peternakan daerah

id Peternak, SPR, pemkabparimo, IPB, Peternakan, sapi, Parigi Moutong, Sulteng

Pemkab Parigi: SPR penting untuk memperkuat sektor peternakan daerah

Dok- Petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sedang melakukan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak milik warga di Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (28/1/2023). (ANTARA/Moh Ridwan)

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengatakan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) dipandang penting untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di sektor peternakan.


 


"SPR sangat bermanfaat bagi pelaku peternakan untuk meningkatkan inovasi supaya produksi meningkat," kata Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Parigi Moutong Mawardin di Parigi, Jumat.


 


Ia menjelaskan, saat ini Pemkab Parigi Moutong dan Institut Pertanian Bogor (IPB) berkolaborasi menyelenggarakan SPR dengan menghadirkan program yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan para peternak lokal.


 


Mengingat kapasitas peternak adalah komitmen pemerintah daerah (pemda), olehnya melalui program ini menjadi wujud nyata dalam mendukung sektor peternakan, yang merupakan salah satu sektor penunjang ketahanan dan ketahanan ekonomi daerah.


 


"Beternak harus ditunjang teknologi modern untuk memacu peningkatan produksi, selain itu ilmu pengetahuan juga sangat penting. Melalui sekolah lapangan diharapkan cara berfikir peternak semakin maju dan mampu menciptakan inovasi baru untuk keberlanjutan sektor tersebut," ucapnya.


 


Parigi Moutong sebagai salah satu sentra peternakan di Sulawesi Tengah dengan jumlah populasi sapi sebanyak 27.028 ekor, kemudian ternak kambing 24.934 ekor dan ternak babi 44.431 ekor (BPS 2023).


 


Besarnya populasi ternak di daerah ini karena ditopang lahan terbuka, lahan pertanian dengan luas 65.413 hektare dan mampu menghasilkan 130.129 ton pakan ternak serta lahan tidur yang sangat luas mencapai 30.849 hektare yang dapat dimanfaatkan untuk penggembalaan hewan ternak.


 


"Pemda terus berupaya mengedukasi masyarakat peternak mengedepankan kesehatan hewan dengan memberikan pakan yang cukup, menjaga kebersihan kandang dan menyemprot disinfektan di kandang ternak guna mencegah virus yang membahayakan hewan," tutur Mawardin.


 


Ia menambahkan Parigi Moutong menargetkan tahun 2025 produksi daging sapi dapat mencapai 52.992 ton, telur 1.370 ton, pupuk organik dari kotoran hewan 189.196 ton.


 


"Kami juga mempersiapkan diri menjadi salah satu daerah penyangga pangan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan mengandalkan sektor pertanian, perikanan dan peternakan," kata dia.