Parigi, Sulteng (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menyiapkan logistik makanan siap saji untuk tim SAR yang melaksanakan pencarian dan pertolongan korban tanah longsor di Kecamatan Bolano Lambunu.
"Kami menyediakan 100 bungkus makanan siap saji khusus untuk tim SAR dalam masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Parigi Moutong Tri Nugrah Adiyarta di Parigi, Selasa.
Ia menjelaskan, makanan siap saji disediakan melalui dapur umum untuk melayani kebutuhan konsumsi tim SAR di lapangan dua kali sehari siang dan malam.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari kolaborasi dalam melakukan upaya penanggulangan bencana hidrometeorologi, sebagai mana telah ditetapkan status tanggap darurat oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong selama 14 hari, mulai terhitung sejak 19 Juni hingga 2 Juli 2025.
"Secara keseluruhan, kami melayani sekitar 800 bungkus makanan siap saji untuk korban bencana, sudah termasuk relawan. Sebelumnya pada hari pertama hingga hari ke empat tanggap darurat, dapur umum melayani 1.400 bungkus per hari," ujarnya.
Pada operasi SAR tanah longsor di Desa Tirtanagaya, Kecamatan Bolano Lambunu, dilaporkan tujuh korban meninggal dunia dalam peristiwa itu, tiga jenazah telah berhasil dievakuasi dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
Sementara empat jenazah lainnya dilaporkan masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan di pegunungan Talenga Desa Tirtanagaya.
Nugrah mengatakan bencana hidrometeorologi itu terjadi pada Selasa (17/6), sekitar 12 desa terdampak tersebar di tiga kecamatan yakni Desa Lambunu, Lambunu Utara, Siendeng, Anutapura Kecamatan Bolano Lambunu, kemudian Desa Bolano Induk, Bolano Barat, Lembah Bomban, Wanamukti Utara, Wanamukti, Sritabaang Kecamatan Bolano, lalu Desa Ongka dan Malino Kecamatan Ongka Malino.
"Saat ini kami memprioritaskan logistik (makanan) siap saji untuk warga yang terdampak, termasuk menyalurkan bantuan logistik lainnya," ucapnya.
Ia menambahkan, di masa tanggap darurat pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan yang optimal dalam melaksanakan tugas di lapangan.
"Kegiatan ini adalah misi kemanusiaan, maka kami sebagai salah satu instansi terkait memiliki tanggung jawab moral membantu masyarakat terdampak," kata dia menuturkan.