Serunya nginap dan outbond di Rakata Tanakita Sukabumi

id Parimo, sukabumi

Serunya nginap dan outbond di Rakata Tanakita Sukabumi

Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu bersama istri terlibat dalam permainan untuk membangun kekompakkan dan kebersamaan para peserta pada outbond di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (23/11). (Antarasulteng.com/Jeprin-Humas Parimo)

Ardi Kadir: suasananya sangat bagus, udara sejuk dan pemandangannya indah.
Sukabumi, Jawa Barat (Antarasulteng.com) - Menginap di hotel berbintang mungkin sudah biasa dirasakan oleh para pejabat, tetapi bagaimana sensasi menginap di tenda tenda dome di alam terbuka yang asri, tampaknya masih jarang bahkan mungkin ada pejabat yang belum pernah menikmatinya.

Inilah yang dilakukan Bupati Parigi Moutong H Samsurizal Tombolotutu bersama Ketua Tim Penggerak PKK, sekda, sejumlah Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) dan stakeholder di daerah penghasil beras tersebut.

Sejak Rabu (22/11) malam, mereka menginap di Campsite Rakata Tanakita Adventure, sebuah kawasan wisata di Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.

Di areal seluas empat hektare ini, bupati bersama rombongan mengikuti sejumlah rangkaian kegiatan, di antaranya workshop dan outbond. 

Menginap di tempat ini, setiap peserta harus merogoh kocek sebesar Rp550 ribu per malam dan mendapat fasilitas mulai dari tenda, makan pagi, siang dan malam, snack, free flow coffee, tea dan wifi. 

Sejak tiba pukul 11.30 WIB, rombongan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong ini langsung disuguhi kuliner khas Sukabumi yakni sup bakso. 

Di tempat ini ada tiga area yang telah disiapkan pihak Rakata yang membangun tenda tenda dome, yaitu area Tupai, Elang dan Jangkrik. Total ada sekitar 38 tenda yang digunakan rombongan Pemda menginap dengan jumlah peserta sekitar 77 orang. 

Setiap tenda diisi oleh 2 orang peserta. Di salah satu area Tupai, terlihat ada sekolompok pemuda yang bermain musik akustik. Mereka memang disiapkan khusus untuk menghibur para tamu. Di tengah tempat duduk berbentuk lingkaran ada api unggun untuk penghangat badan. 

Udara dingin dan pemandangan indah membuat para peserta betah berada di tempat ini.

Bupati H. Samsurizal Tombolotutu mengaku sengaja mengajak kepala-kepala OPD dan stakeholder di Parigi Moutong untuk menginap di tempat ini, tidak hanya sekadar bersenang senang tapi juga mentransfer pengetahuan, apa yang telah berhasil dikembangkan oleh warga Sukabumi di Rakata bisa diimplementasikan di Kabupaten Parigi Moutong.


Salah satunya adalah campsite yaitu area camping ground yang didirikan dan dikelola oleh warga setempat di alam terbuka. 


Bupati menyebutkan, sesuai hasil survei tim Rakata ke Kabupaten Parigi Moutong belum lama ini, ada beberapa spot destinasi wisata di Parigi Moutong yang menarik untuk dikembangkan, di antaranya Air Terjun Olonggata di Moutong, Air Terjun dan Tebing Likunggavali di Marantale, Danau Bolanosau di Santigi, Air Panas Tolole di Ampibabo dan Bukit PMK. 

Bupati mengaku bahwa untuk mendukung pariwisata di Parigi Moutong, ia sudah beberapa kali mengajak investor membangun hotel berbintang, namun semua menyatakan tidak sanggup karena tingkat hunian yang terbatas sebab pengunjung lebih memilih Kota Palu sebagai tempat menginap. 

Karena itu yang paling cocok diterapkan membangun penginapan di Parimo adalah dengan konsep camping ground seperti yang dilakukan di Rakata. 

"Ini tidak memiliki modal yang besar dan itu bisa dilakukan secara patungan, masyarakat bisa kita berdayakan. Konsepnya sangat alami dan sangat cocok diterapkan di Parigi Moutong karena alam kita tidak kalah menarik dengan yang ada disini," kata Samsurizal
.
Beberapa peserta mengaku sangat menikmati kenyamanan menginap di tenda dome. 

Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong Ardi Kadir SPd MM mengatakan cuaca di Rakata sangat mendukung untuk menginap di tenda dome. 

"Suasananya sangat bagus. Kita datang malam hari, begitu bangun tidur langsung kelihatan pemandangan Kota Bogor dan Kabupaten Sukabumi," akunya. 

Kamis (23/11) pagi, setelah sarapan, para peserta mengikuti outbond. Keseruan terlihat saat panitia mengajak peserta adu kekompakan dan kebersamaan. 

Mulai dari bernyanyi, memeragakan bentuk tugu Pancoran, bunga matahari, berjalan menggelinding menyerupai roda excavator dengan alat bantu terpal hingga lomba barisan terpanjang menggunakan media seperti tali sapatu, sendal, celana, atau handphone. 

Bahkan enam kelompok yang mengikuti lomba itu rela melepas bajunya hanya untuk mencapai barisan terpanjang. Lomba ini dimenangkan kelompok yang dipimpin Ketua TP-PKK Kabupaten Parigi Moutong.

Instruktur Outbond Rahman Satria Adi mengatakan, lomba sederhana itu dilakukan untuk menguji kekompakan dan kebersamaan di antara peserta.

"Untuk mencapai keberhasilan dibutuhkan kekompakan. Tentu harus ada kebersamaan," katanya. 

Usai mengikuti outbond, peserta menerima materi workshop pengembangan destinasi, manajemen pengelolaan dan promosi wisata. (Jeprin S. Paudy/Humas Pemkab Parimo)

Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu (kedua kanan) terlibat permainan untuk  meningkatkan keabraban dan kekompakkan dengan jajarannya dalam outbond di lokasi Campsite Rakata Tanakita Adventure Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (23/11). Outbond dan workshop pariwisata ini diikuti 77 peserta. (FOTO:Antarasulteng.com/Jeprin S. Paudy)