Menkominfo buka Harsiarnas tahun 2018 di Palu

id menkominfo,harsiarnas,kpi,sulteng

Menkominfo buka Harsiarnas tahun 2018 di Palu

Menkominfo Rudiantara melepas 85 balon tanda peringatan Harsiarnas ke 85 di halaman kantor Gubernur Sulteng di Palu. Pelepasan balon dilakukan usai Menkominfo jalan santai bersama ribuan peserta (Foto Antara/Arsyandi)

Sudah tepat dari pertemuan hari ini, dan rakornas KPI dan KPID besok, yakni penyiaran yang sehat dan bekualitas
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara membuka secara resmi Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) tahun 2018 dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ke-85 di Kota Palu, Minggu.

Puncak Harsiarnas dilaksanakan di salah satu hotel di Palu itu, dihadiri oleh ratusan undangan di antaranya wakil ketua komisi I DPR RI, Komisioner Bawaslu Mochammad Affifudin, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto, Dewan Pers Imam Wahyudi, Wakil Gubernur Jambi dan Bangka Belitung, Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Marcela Zalianti.

Menkominfo menjelaskan berbicara penyiaran, sesungguhnya terjadi pergeseran yang mendasar, dimana saat ini tidak bicara lagi mengenai platform dan infrastruktur, tetapi harus fokus kepada konten.

"Saat ini sekitar 2700 lembaga penyiaran yang diberikan izin, baik lembaga penyiaran publik (LPP), lembaga penyiaran swasta (LPS) dan lembaga penyiaran komunitas (LPK),"katanya.

Rudiantara mengatakan dengan era digitalisasi saat ini, menjadi tidak relevan dengan infrastruktur, karena akan terjadi efisiensi terkait penggunaan sumber daya alam terbatas yaitu frekuensi.

"Sudah tepat dari pertemuan hari ini, dan rakornas KPI dan KPID besok, yakni penyiaran yang sehat dan bekualitas," ujar Rudiantara.

Kata Rudi, penyiaran sehat berkaitan dengan industri yang berkelanjutan, atau secara komersil harus bisa berjalan.
 
Gubernur Sulteng Longki Djanggola bersama Menkominfo Rudiantara melepas jalan santai dalam rangka Harsiarnas di depan Kantor Gubernur, minggu (Foto Antara/Arsyandi)



"Kita sedang mencoba merumuskan kembali kebijakan tentang penyiaran dalam tataran legislasi. Yaitu melakukan revisi Undang-Undang Penyiaran, mudah-mudahan dalam waktu dekat, pemerintah dengan DPR bisa membahas revisi dari Undang-Undang tersebut," harap Rudiantara.

Ketua KPI Yuliandre Darwis memberikan apresiasi atas terselenggaranya Harsiarnas di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Dia menilai Sulteng berhasil menjaga keharmonisan masyarakatnya yang sangat heterogen, sertadapat menanggulangi sudut pandang lama daerah itu, yang lekat dengan radikalisme.

Hal itu dibuktinya dengan kegiatan tingkat nasional Hasiarnas 2018, serta berbagai iven nasional bahkan internasional semacam Tour de Central Celebes 2017 dan Central Celebes Marathon yang akan digelar dalam waktu dekat ini.

Kata Yuliandre, Hasiarnas merupakan momentum yang baik untuk mengkonsolidasikan bersama terkait penyiaran yang lebih baik. Dimana ribuan televisi dan radio swasta saat ini, yang menjadi catatan penting bagi KPI.

Sementara itu Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Dengan informasi yang benar dan berkualitas menurut gubernur, maka masyarakat juga secara otomatis akan bersemangat guna mendukung pembangunan daerahnya.

"Penyiaran merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah pembangunan," ungkap gubernur.

Gubernur Longki beserta masyarakat Sulawesi Tengah merasa bangga karena dapat terpilih menjadi tuan rumah puncak peringatan Hasiarnas 2018. Bagi gubernur, dulu Sulteng dipandang daerah konflik, namun sekarang telah berubah menjadi daerah yang dikenal aman serta positif.

Longki mengungkapkan hal tersebut dapat tercapai, tidak terlepas berkat kerja insan penyiaran yang profesional. Karena para pelaku industri penyiaran telah memberikan informasi yang baik dan benar.

Selain itu, imbas penyiaran berkualitas bagi daerah khususnya Sulteng dengan publikasi keindahan alam yang mempesona, warganya yang ramah, militernya yang khas, layak untuk dikunjungi.

Gubernur berharap melalui peringatan Harsiarnas untuk dapat meresapi makna sejarahnya, karena di dalamnya banyak terkandung energi positif. Untuk memberikan nafas baru bagi bangsa dan negara melalui penyiaran yang berkualitas.

"Saya selaku pemerintah mengajak kepada lembaga penyiaran yang ada di Sulteng sebagai mitra pemerintah daerah, untuk senantiasa meningkatkan peran dan tanggung jawab dalam memberikan produk informasi yang terpercaya, juga mengangkat kearifan lokal daerah. Dengan tetap berpedoman kepada perundang-undangan negara," tutup Gubernur Longki. 

Baca juga:
Presiden Jokowi direncanakan buka Harsiarnas di Palu

Harsiarnas perkuat bukti bahwa Sulteng daerah aman