Rektor IAIN : layanan pendidikan tidak boleh terhenti pascabencana

id IAIN

Rektor IAIN : layanan pendidikan tidak boleh terhenti pascabencana

Rektor IAIN Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji)

Palu,  (ANTARANews Sulteng) - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, Prof Dr H Sagaf S Pettalongi mengemukakan layanan pendidikan tidak boleh terhenti pascabencana gempa, tsunami dan likuifaksi menimpa Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.

"Sebagai layanan publik yang memiliki peran penting dalam membangun peradaban manusia, maka pendidikan tidak boleh terhenti dalam situasi dan kondisi apapun," ucap Prof Dr H Sagaf S Pettalongi, di Palu, Rabu.

Pernyataan itu merupakan pesan almamater yang akan disampaikan kepada peserta wisudawan dan wisudawati IAIN Palu tahun 2018.

Prof Sagaf Pettalongi mengingatkan mahasiswa dan civitas akademik bahwa pendidikan penting untuk diselenggarakan dan dimaksimalkan dalam situasi apapun, untuk kebangkitan dan membangun kembali daerah ini.

Jepang misalkan, sebut dia, ketika Kota Hiroshima dan Nagasaki terdampak bom, Hirohito atau Kaisar Showa yang memimpin Jepang saat itu bertanya pascabom atom, "berapa jumlah guru yang selamat?".

"Itu artinya bahwa pendidikan tidak boleh berhenti dalam situasi dan kondisi apapun yang menerpa dan kita alami," ujar Prof Sagaf.

IAIN Palu sebagai institusi pendidikan, sebut dia, harus bangkit dari bencana pascagempa, likuifaksi dan tsunami menghantam Kota Palu, Sigi dan Donggala pada Jumat 28 Septmber 2018.

Ia memaklumi kondisi civitas akademik yang dipimpinnya pascabencana menerpa. Namun, tegas dia, tidak boleh berlama-lama atas pascabencana.

"Sesuai anjuran GUbernur Sulteng Longki Djanggola kita harus bangkit. Tentu kita harus bangkit berdasarkan kapasitas dan kemampuan kita masing-masing," sebutnya.

Dirinya menguraikan rencana untuk pengembangan IAIN Palu pascabencana telah di sampaikan kepada Kementerian Agama. Kemungkinan pengembangan perguruan tinggi itu akan dilakukan di lokasi kampus II di Desa Pombewe Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi.

Pakar Managemen Pendidikan itu mengemukakan bahwa alumni juga memiliki tanggung jawab dan partisipasi dalam pembangunan dan pengembangan perguruan tinggi tempat ia menimbah ilmu.

"Ia, alumni cukup berperan untuk mengembangkan IAIN Palu. Mengembangkan dalam arti berperilaku baik di masyarakat, mengembangkan ilmu pengetahuan di masyarakat. Itu suda termasuk membantu dan mengembangkan nama lembaga," ujar Sagaf.

Ia juga berharap agar alumni dapat menjadi penghubung atau mediasi antara IAIN Palu dengan masyarakat dalam proses pengembangan perguruan tinggi itu.

Baca juga: Menag : IAIN Palu bangkit layani umat