STAIN Dato KArama Palu Kehilangan Tokoh Filsafat

id STAIN, Dato karama, palu, filsafat

STAIN Dato KArama Palu Kehilangan Tokoh Filsafat

Kampus STAIN Dato Karama Palu (infostain.blogspot.com)

Palu (antarasulteng.com) - Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Datokarama Palu kehilangan tokoh di bidang filsafat Moh Arsyad Ba`syien menghembuskan nafas terakhir.

Ketua STAIN Datokarama Palu Zainal Abidin pada acara pelepasan jenazah almarhum di Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Tatanga, Minggu, mengatakan, Arsyad Ba`syien adalah tokoh yang dikenal luas di Sulawesi Tengah dan hingga akhir hayatnya masih terus mengabdi di STAIN meskipun sudah pensiun.

"Kami sangat kehilangan saat kami masih membutuhkan beliau," kata Zainal.

Arsyad Ba`syien meninggal dunia pada Sabtu (16/2) di rumah sakit Budi Agung Palu pukul 16.15 WITA.

Semasa hidupnya, almarhum pernah menjabat Ketua STAIN Datokarama Palu periode 2002-2006. 

Ia juga dikenal sebagai salah seorang tokoh yang gigih berjuang eksisnya STAIN dan perjuangan perubahan status STAIN dari IAIN Filial Ujung Pandang.

Almarhum lahir di Sidrap, Sulawesi Selatan pada 19 Februari 1947 dan pensiun dari ikatan dinas 1 Maret 2012.

Almarhum meninggalkan seorang istri, sembilan anak dan tujuh orang cucu.

Zainal Abidin mengatakan, murid-murid almarhum kini sudah banyak yang sukses seperti Kakanwil Kemenag Sulteng Mohsen Alidrus, Wakil Bupati Mamuju Utara, Sulawesi Barat H. Saal, mantan Rektor Universitas Alkhairaat Palu.

"Saya juga adalah salah seorang murid langsung dari beliu. Saya menjadi profesor di bidang filsafat karena ilmu-ilmu yang sebagian dari almarhum," kata Zainal.

Sejak STAIN Datokarama Palu berpisah dengan IAIN Alauddin Ujungpandang tahun 1997, dua mantan ketua perguruan tinggi Islam itu meninggal dunia yakni HM Noor Sulaiman PL (Ketua STAIN Pertama) dan Arsyad Ba`syien (Ketua STAIN kedua).