Bahas problematika bisnis pasca bencana alam Sulteng, Bank Mandiri gelar FGD
Diskusi ini semata mata untuk membangun ekonomi yang baik di Kota Palu dan sekitarnya
Palu (ANTARA) - PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk area Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Universitas Tadulako, menggelar Focus Group Discussion (FGD) di gedung Media Center Universitas Tadulako, di Palu, Kamis (17/10)
Kegiatan bertemakan Problematika Bisnis Perbankan Pascabencana alam di Pasigala itu dihadiri sejumlah pembicara dari Otoritas Jasa Keuangan Sulteng, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Badan Pertanahan Nasional (BPN), Fakultas Hukum Untad dan sejumlah aggota DPRD Sulteng.
Dalam sambutannya di pembukaan FGD ini, Regional Transaction dan Consumer Head, PT. Bank mandiri (Persero) Tbk Regional X sulawesi dan Maluku, Noviandhika Sukanto mengharapkan
FGD ini diharapkan menjadi salah satu wadah untuk membahas penyelesaian berbagai problematika bisnis pasca bencana alam yang dihadapi perbankan dan masyarakat.
Sehingga perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah khususnya daerah Palu, Sigi, dan Donggala pascabencana alam 28 September 2018 dapat lebih cepat bangkit di tahun-tahun mendatang.
''Diskusi ni semata mata untuk membangun ekonomi yang baik di Kota Palu dan sekitarnya'' jelasnya.
Hal ini sesuai juga dengan visi yang dicanangkan oleh Banj yakni Indonesia’s best ASEAN’s prominent”. Positioning yang ingin dibangun melalui tema ini adalah Bank Mandiri dapat menjadi inspirasi dan dapat diandalkan sehingga pada akhirnya mendapat kepercayaan dari masyarakat dan menjadi kebanggaan negeri.
''Untuk mencapai itu, diperlukan pendekatan komunikasi yang tepat serta dukungan yang baik dari seluruh stakeholders. Atas hal tersebut, kami memandang perlu untuk melakukan sinergi dengan Universitas Tadulako, media, serta beberapa lembaga yang dapat menjembatani penyampaian pesan Bank Mandiri kepada masyarakat dan seluruh stakeholders''ungkapnya.
Kegiatan bertemakan Problematika Bisnis Perbankan Pascabencana alam di Pasigala itu dihadiri sejumlah pembicara dari Otoritas Jasa Keuangan Sulteng, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Badan Pertanahan Nasional (BPN), Fakultas Hukum Untad dan sejumlah aggota DPRD Sulteng.
Dalam sambutannya di pembukaan FGD ini, Regional Transaction dan Consumer Head, PT. Bank mandiri (Persero) Tbk Regional X sulawesi dan Maluku, Noviandhika Sukanto mengharapkan
FGD ini diharapkan menjadi salah satu wadah untuk membahas penyelesaian berbagai problematika bisnis pasca bencana alam yang dihadapi perbankan dan masyarakat.
Sehingga perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah khususnya daerah Palu, Sigi, dan Donggala pascabencana alam 28 September 2018 dapat lebih cepat bangkit di tahun-tahun mendatang.
''Diskusi ni semata mata untuk membangun ekonomi yang baik di Kota Palu dan sekitarnya'' jelasnya.
Hal ini sesuai juga dengan visi yang dicanangkan oleh Banj yakni Indonesia’s best ASEAN’s prominent”. Positioning yang ingin dibangun melalui tema ini adalah Bank Mandiri dapat menjadi inspirasi dan dapat diandalkan sehingga pada akhirnya mendapat kepercayaan dari masyarakat dan menjadi kebanggaan negeri.
''Untuk mencapai itu, diperlukan pendekatan komunikasi yang tepat serta dukungan yang baik dari seluruh stakeholders. Atas hal tersebut, kami memandang perlu untuk melakukan sinergi dengan Universitas Tadulako, media, serta beberapa lembaga yang dapat menjembatani penyampaian pesan Bank Mandiri kepada masyarakat dan seluruh stakeholders''ungkapnya.