Jakarta (ANTARA) -
"Sudah pasti pertandingannya emosional karena persaingan kedua tim. Justru yang saya takutkan adalah pemain tidak tampil sebagai sebuah tim, dengan banyaknya penonton, mereka akan show off, sehingga itu yang harus dihindari," kata Youbel dalam laman IBL yang dikutip di Jakarta, Kamis.
Selain itu, dia tidak memungkiri bahwa ada pemain asing di tim asuhannya yang gampang tersulit emosi dan ekspresif.
Namun, legenda bola basket Indonesia itu pada dasarnya tidak terganggu dengan kondisi tersebut, karena bila dilakukan di saat yang tepat maka itu bisa membangkitkan semangat tim dalam pertandingan.
"Emosional bagus, saya suka dengan hal tersebut. Beberapa pemain Satria Muda itu pendiam, jadi butuh seseorang yang bisa membakar semangat, asal tidak merugikan tim, jadi pemain asing harus lebih dewasa," ujar pelatih yang membawa SMP menjadi juara IBL pada 2018 itu.
Terkait komposisi tim musim ini khususnya pemain asing, Youbel menambahkan jika ujian menguji kontribusi mereka ada dalam dua pertandingan awal.
Sebab, semua khalayak tahu bila tidak ada pemain asing yang aman di IBL.
Mereka, tambah dia, bisa diganti kapan saja kalau tidak berkontribusi positif. Begitu juga dengan pemain lokal di Satria Muda.
Meski begitu, ia mengaku sejauh ini, penampilan anak asuhnya sudah cukup bagus khususnya tiga pemain asing baru, yakni Le'Bryan Nash, Wendell Lewis, dan Randy Tyree Bell.
Sementara itu, pertandingan antara Satria Muda Pertamina Jakarta dan Prawira Bandung, diprediksi banyak kalangan akan berlangsung panas.
Karena pertemuan keduanya menjadi salah satu rivalitas terpanas di liga bola basket kasta tertinggi di Indonesia itu.