"Saya mendapat amanah dan kepercayaan dari DPC tingkat kabupaten dan kota untuk memimpin APJI Sulawesi Tengah," kata Imelda, di Palu, Selasa.
APJI merupakan salah satu organisasi tempat berkecimpungnya pengusaha atau pelaku usaha kuliner.
Di Sulawesi Tengah, organisasi ini terbilang baru, jika dibandingkan dengan organisasi-organisasi lainnya.
"Baru melaksanakan musyawarah daerah yang pertama atau musda kesatu," sebut Ilemda.
Musda APJI Sulawesi Tengah diikuti DPC APJI kabupaten/kota yang telah terbentuk terdiri dari Kota Palu, Donggala, Sigi, Parigi Moutong, Tolitoli, Banggai, Tojo Unauna, dan Banggai Laut.
Imelda mengemukakan, setelah musyawarah daerah, APJI Sulawesi Tengah akan fokus terkait konsolidasi untuk pembentukan struktur pengurus mulai dari tingkat DPD APJI Sulteng, hingga tingkat kabupaten dan kota di Sulteng.
"Data base kepengurusan akan menjadi fokus utama dalam konsolidasi pengurus APJI, ini untuk penguatan organisasi secara internal," ujarnya.
Ia mengemukakan, pengurus APJI yakni pengusaha atau pelaku usaha industri kecil dan menengah berupa rumah makan dan catering.
Karena itu, salah satu fokus APJI Sulteng, sebut Imelda, selain dari penguatan kepengurusan yakni mendorong rumah makan dan catering agar memiliki lisensi atau legatilitas diantaranya memiliki sertifikat hygienes dan sanitasi.
APJI Sulteng, sebut dia, akan menggandeng beberapa organisasi perangkat daerah terkait seperti Dinas Kesehatan dalam upaya itu, serta bersinergi dengan Dinas Pariwisata untuk memasarkan potensi kuliner.
"Tentu hal ini akan diikutkan dengan pembangunan sumber daya manusia dan keterampilan lewat pelatihan-pelatihan," sebutnya.
Tidak hanya itu, urai dia, APJI Sulteng juga akan mendorong dan membantu pelaku usaha kuliner rumah makan dan catering khususnya yang terlibat dalam kepengurusan, untuk mendapat sertifikat halal.
Saat ini terdapat 20 pelaku usaha rumah makan dan catering di Sulawesi Tengah yang telah bergabung dalam organisasi APJI Sulteng, pimpinan Imelda Muhidin.
