Warga Palu Gadai Emas Untuk Modal Usaha

id pegadaian

Warga Palu Gadai Emas Untuk Modal Usaha

Ilustrasi ( FOTO ANTARA/Dian Dwi Saputra)

...emas nilainya tak kan pernah susut dari pada kendaraan atau barang lainnya
Palu,  (antarasulteng.com) - Sejumlah warga Kota Palu mulai menggadaikan perhiasan emas untuk modal usaha menjelasng Ramadhan 2013, meski Bulan Suci tersebut masih Juli, kata Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Kota Palu Tri Antoro di Palu, Sabtu.

Ia menyebutkan nilai transaksi tersebut mencapai ratusan juta rupiah karena mereka membutuhkan modal besar untuk pengadaan barang dagangan guna memenuhi kebutuhan warga muslim selama Ramadhan.

Meski Ramadhan masih sekitar dua bulan lagi, animo pengusaha untuk menggadaikan emas dan perhiasannya sudah mulai muncul.

Dia memperkirakan peningkatan nasabah untuk menggadaikan barang berharga akan bertambah ketika mendekati bulan Ramadhan seperti pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya.

Dia mengatakan bahwa masyarakat di Kota Palu kebanyakan masih menggadaikan emas dan perhiasan daripada Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).

"Mungkin emas nilainya tak kan pernah susut dari pada kendaraan atau barang lainnya," katanya.

Dia juga menilai masyarakat di Ibu Kota Sulawesi Tengah termasuk nasabah yang taat saat bertransaksi dengan Pegadaian Syariah Palu.

Lebih lanjut, Tri mengatakan nasabah Pagadaian Syariah di Palu tidak hanya didominasi oleh warga muslim. "Hanya ada sekitar 15 persen dari 60 ribuan nasabah," katanya.

Menurutnya, syariah adalah sistem ekonomi yang bisa diikuti siapa saja, termasuk nonmuslim.

Bahkan beberapa waktu sebelumnya, Pegadaian Syariah Kota Palu sempat memberikan tunjangan kematian kepada warga nonmuslim yang kebetulan masih menjadi nasabah aktif.

Selain pelayanan gadai emas atau barang berharga, Pegadaian Syrariah juga menjual logam mulia kepada masyarakat.

Pegadaian Syariah Kota Palu saat ini mampu menjual emas mulia batangan berbagai ukuran rata-rata sebanyak dua kilogram per bulan.

Emas yang paling banyak dibeli masyarakat berukuran lima gram dan 10 gram, katanya.

Tri mengatakan bahwa masyarakat pembeli emas batangan tersebut rata-rata bertujuan untuk investasi jangka panjang yang sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan.

Sementara masyarakat pembeli emas batangan itu berasal dari berbagai kalangan, namun sebagian besar dari pedagang atau pengusaha.

"PNS (Pegawai Negeri Sipil) juga mulai banyak, terutama saat menerima honor rapelan," katanya.(SKD)