Jakarta (ANTARA) - Mantan Menteri BUMN periode 2011-2014 Dahlan Iskan menyarankan agar persoalan stabilisasi harga sembako seperti gula diatasi secara makro dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
"Lebih baik ini diatasi secara makro oleh kebijakan ekonomi nasional," ujar Dahlan Iskan dalam seminar daring yang digelar LP3ES di Jakarta, Senin.
Menurut dia, upaya untuk menstabilkan harga-harga sejumlah kebutuhan pokok tersebut perlu melibatkan semua pemangku kepentingan.
Dalam kesempatan yang sama mantan Menteri BUMN periode 1998-1999 yakni Tanri Abeng mengatakan bahwa stabilisasi harga pangan sembako bisa dilakukan dengan meningkatkan akuntabilitas dan mengintensifkan koordinasi antar-institusi yang bertanggung jawab terhadap hal tersebut.
Sebagaimana diketahui bahwa harga gula pasir di tingkat konsumen sejak menjelang bulan Ramadhan hingga saat ini mencapai harga Rp19.000 per kilogram.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata gula pasir nasional hingga Jumat (15/5) sudah mencapai Rp17.400 per kilogram. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga acuan tingkat konsumen sebesar Rp12.500 per kilogram.
Sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengingatkan masyarakat untuk berani melaporkan ke Satgas Pangan jika menemukan distributor dan pedagang yang menjual gula pasir dengan harga sangat tinggi.
Menurut Mendag, untuk stabilisasi harga gula pasir yang saat ini masih jauh di atas harga acuan pemerintah, maka Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan operasi pasar di sejumlah daerah.
Sedangkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya telah menugaskan Satgas Pangan untuk menindak tegas oknum yang sengaja mempermainkan harga gula pasir di tengah pandemi COVID-19.