GoFood catat peningkatan transaksi 20 persen masa pandemi
Dengan orang-orang tinggal di rumah dan mengkonsumsi secara online, bukan cuma order makanan (single size), tapi juga family size agar sekalian order untuk satu keluarga, 1-2 bulan terakhir growth-nya 20 persen
Jakarta (ANTARA) - Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo menyebut bahwa terjadi peningkatan transaksi di layanan GoFood hingga 20 persen selama pandemi COVID-19 yang berlangsung beberapa bulan terakhir.
"Dengan orang-orang tinggal di rumah dan mengkonsumsi secara online, bukan cuma order makanan (single size), tapi juga family size agar sekalian order untuk satu keluarga, 1-2 bulan terakhir growth-nya 20 persen," kata Catherine dalam webinar "Resep UMKM Bangkit Bersama GoFood", Senin.
"(Produk) 'Ready to cook' juga tumbuh pesat tiga kali lipat sejak 1-2 bulan. Ini bukanlah momok bagi UMKM, tapi juga menjadi peluang untuk tumbuh (dengan digitalisasi)," ujarnya melanjutkan.
Lebih lanjut, guna mendukung para pelaku bisnis makanan di tengah pandemi, Catherine mengatakan terdapat empat upaya dan strategi yang tengah dilakukan GoFood.
Pertama ialah menjaga volume transaksi dan arus pendapatan mitra melalui promo dan kampanye.
Promo yang disediakan termasuk "Voucher Makan Keluarga", menciptakan permintaan dengan kategori baru "Siap Masak", hingga bantu tingkatkan omzet dengan pilihan menu "Traktir Driver".
Strategi kedua yang dilakukan adalah meningkatkan permintaan konsumen dengan memaksimalkan eksposur UMKM, seperti melalui "In-app shuffle cards" di aplikasi GoJek dan "Halkulnas GoFood".
Strategi ketiga dan keempat yang mereka lakukan adalah mengurangi biaya operasional bisnis UMKM dan mendukung operasional bisnis UMKM agar tetap menjadi andalan konsumen.
Dukungan operasional bisnis UMKM ini juga meliputi dukungan dan imbauan protokol operasional kesehatan dari hulu ke hilir, dan inovasi sesuai perilaku konsumen (contactless, cashless payment, dan GoFood self-pickup).
Para konsumen juga dapat membantu untuk menggerakan UMKM melaui kampanye "PSBB" (Promo Sambil Berbuat Baik) yang menghadirkan diskon menu hingga 20 persen, diskon total belanja mulai Rp20-50 ribu, dan diskon ongkos kirim.
"Dengan orang-orang tinggal di rumah dan mengkonsumsi secara online, bukan cuma order makanan (single size), tapi juga family size agar sekalian order untuk satu keluarga, 1-2 bulan terakhir growth-nya 20 persen," kata Catherine dalam webinar "Resep UMKM Bangkit Bersama GoFood", Senin.
"(Produk) 'Ready to cook' juga tumbuh pesat tiga kali lipat sejak 1-2 bulan. Ini bukanlah momok bagi UMKM, tapi juga menjadi peluang untuk tumbuh (dengan digitalisasi)," ujarnya melanjutkan.
Lebih lanjut, guna mendukung para pelaku bisnis makanan di tengah pandemi, Catherine mengatakan terdapat empat upaya dan strategi yang tengah dilakukan GoFood.
Pertama ialah menjaga volume transaksi dan arus pendapatan mitra melalui promo dan kampanye.
Promo yang disediakan termasuk "Voucher Makan Keluarga", menciptakan permintaan dengan kategori baru "Siap Masak", hingga bantu tingkatkan omzet dengan pilihan menu "Traktir Driver".
Strategi kedua yang dilakukan adalah meningkatkan permintaan konsumen dengan memaksimalkan eksposur UMKM, seperti melalui "In-app shuffle cards" di aplikasi GoJek dan "Halkulnas GoFood".
Strategi ketiga dan keempat yang mereka lakukan adalah mengurangi biaya operasional bisnis UMKM dan mendukung operasional bisnis UMKM agar tetap menjadi andalan konsumen.
Dukungan operasional bisnis UMKM ini juga meliputi dukungan dan imbauan protokol operasional kesehatan dari hulu ke hilir, dan inovasi sesuai perilaku konsumen (contactless, cashless payment, dan GoFood self-pickup).
Para konsumen juga dapat membantu untuk menggerakan UMKM melaui kampanye "PSBB" (Promo Sambil Berbuat Baik) yang menghadirkan diskon menu hingga 20 persen, diskon total belanja mulai Rp20-50 ribu, dan diskon ongkos kirim.