Kota Palu butuh pengembangan infrastruktur jalan penghubung

id Infrastruktur jalan, kota palu, jalan penghubung, wali kota, hidayat

Kota Palu butuh pengembangan infrastruktur jalan penghubung

Arsip- Sejumlah pekerja melakukan perbaikan ruas jalan Trans Palu-Donggala di Kilometer Tiga Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (25/5/2019). Selain dalam rangka rehabilitasi jalan nasional pascabencana, perbaikan jalur yang menghubungkan Palu dengan Makassar, Sulsel itu juga untuk meningkatkan aksesibilitas jalan menjelang musim mudik lebaran. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/hp.

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah menyebutkan kota itu masih membutuhkan pengembangan infrastruktur jalan penghubung sebagai upaya mengurai arus lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan kendaraan pada jalur-jalur tertentu.

Wali Kota Palu Hidayat, di Palu, Kamis mengatakan pengembangan infrastruktur jalan perlu kajian teknis, dan hal itu sudah semestinya dilakukan agar pembangunan ke depan lebih terarah.

"Mungkin saat ini kapasitas jalan di kota masih memadai, tetapi hal ini tidak selamanya seperti itu. Semakin tinggi mobilitas masyarakat maka semakin tinggi pula penggunaan kendaraan, oleh karena itu mulai sekarang sudah harus difikirkan pengembangan infrastruktur jalan untuk ke depan," ujar Hidayat.

Menurut wali kota, jalan sebagai prasarana transportasi darat harus memadai, apa lagi Palu sebagai ibu kota Sulteng tentu sangat dinamis, termasuk pergerakan kendaraan keluar-masuk kota.

Wali kota mengemukakan, kajian teknis pengembangan infrastruktur jalan harus sejalan dengan master plan atau rencana induk pengembangan kawasan, agar pembangunan kota terarah dan tertata rapi.

"Setiap bulan di Palu pembelian kendaraan roda empat mencapai sekitar 1.000 unit. Jika prasarana transportasi ini tidak disiapkan, maka tidak menutup kemungkinan di kota ini terjadi penumpukan kendaraan yang berlebihan," ucap Hidayat.

Lebih lanjut dijelaskannya, pada jalur dan waktu-waktu tertentu di Palu hampir setiap hari diwarnai pemandangan macet, karena jumlah kendaraan yang melintas tidak sebanding dengan kapasitas badan jalan.

Bahkan, sejumlah jalur dalam kota pun terpaksa direkayasa untuk mengalihkan dan mengurai arus lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.

"Jembatan Palu lima yang baru diresmikan pemanfaatannya disiapkan untuk mengurai arus lalu lintas pada jalan protokol dan sekitarnya seperti jalan Emmy Saelan-Wolter Monginsidi dan jalan I Gusti Ngurah Rai, sekaligus penghubung wilayah Palu bagian Selatan dan Palu bagian Barat," tuturnya.

Wali kota menambahkan, ia berencana akan membangun satu jembatan yang membentang di sungai Palu sebagai akses jalan baru yang menghubungkan antara Kota Palu dan kabupaten Sigi.

"Rencana itu masih butuh kajian teknis. Selain itu kami juga sudah membuka akses jalan baru menuju kawasan hunian tetap (huntap) korban bencana di Kelurahan Talise hingga Tondo sepanjang 15 kilometer dan lebar sekitar 40 meter," demikian Hidayat.