Rio de Janeiro - (antarasulteng.com) - Kerusuhan di satu penjara yang meletus pada Ahad (24/8) di Negara Bagian Parana, Brazil Selatan, berakhir pada Selasa pagi (26/8), setelah lima tahanan tewas dalam huru-hara.
Sekretariat Kehakiman di negara bagian tersebut mengatakan hampir 1.000 tahanan terlibat dalam kerusuhan itu, yang mengakibatkan dua penjaga penjara disandera selama 45 jam, sebelum keadaan dapat dikendalikan.
Empat kematian sudah dikonfirmasi sebelum polisi akhirnya bisa memasuki Penjara Negara Bagian Cascavel di Parana Selatan sekitar pukul 03.30 waktu setempat (13.30 WIB), Selasa, setelah perundingan antara tahanan dan pihak berwenang.
Perusuh telah memenggal dua tahanan dan melemparkan dua mayat lagi dari atap penjara setinggi 15 meter, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu.
Sedikitnya 25 orang cedera dalam kerusuhan tersebut, tak termasuk dua penjaga yang telah ditawan pada Ahad pagi dan dibawa ke rumah sakit setelah dibebaskan. Namun cedera kedua penjaga itu tak mengancam nyawanya, kata beberapa pejabat.
Sedikitnya 80 persen instalasi tersebut juga rusak dalam kerusuhan, yang berakhir setelah para pejabat memindahkan 851 dari 1.040 tahanan ke penjara lain yang kondisinya lebih baik.
Tak seperti banyak penjara lain, Cascavel tidak kelebihan penghuni, sebab penjara itu bisa menampung sampai 1.116 tahanan, kata beberapa pejabat.
Namun, para tahanan memprotes kurangnya fasilitas, kualitas makanan yang buruk dan perlakuan kasar yang diduga dilakukan oleh sipir. (Xinhua-OANA/C003)
