Palu (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) Sulteng, selaku pengelola obyek wisata Danau Tambing, yang terletak di dalam kawasan konservasi, terus meningkatkan pelayanan kunjungan wisatawan pada masa pandemi COVID-19 guna membangkitkan kembali sektor pariwisata di daerah itu.
Kepala Balai Besar TNLL Jusman di Palu, Sulteng, Rabu mengatakan selama pandemi, sektor pariwisata, yang dikelola TNLL mengalami keterpurukan.
Namun, dalam dua bulan terakhir, kunjungan wisatawan, terutama lokal mulai menunjukkan adanya peningkatan signifikan, tetapi dengan pengawasan ketat protokol kesehatan diberlakukan sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah pusat dan daerah.
Selama masa pandemi, kata dia, pihaknya melakukan pembenahan baik sarana dan fasilitas yang dibutuhkan para wisatawan di lokasi wisata, khususnya Danau Tambing yang selama ini memang diminati wisatawan.
Semua fasilitas penunjang, termasuk pintu masuk ke lokasi telah dilakukan perbaikan dan pembenahan sehingga wisatawan dengan nyaman bisa masuk dan melakukan aktivitas di dalamnya.
Di pintu masuk, kata Jusman, sekarang ini sudah ditata sedemikian rupa agar setiap wisatawan yang akan masuk terlebih dahulu menjalani protokol kesehatan.
Selanjutnya, membeli karcis masuk dan mengisi daftar pengunjung baru dibolehkan masuk ke lokasi.
Begitu juga jika keluar lokasi, wisatawan wajib melapor kepada petugas dan dicek namanya.
Semua itu dilakukan, demi kenyamanan dan keselamatan bersama.
Sarana lain yang juga dibenahi adalah MCK dan juga taman yang ada di pinggiran danau sehingga semakin tambah cantik, indah, dan menarik bagi wisatawan.
Jusman juga menambahkan melihat jumlah wisatawan yang semakin meningkat, pihaknya akan menambah kuota kunjungan wisatawan dari 150 orang per harinya menjadi 300 orang, dari daya tampung obyek wisata tersebut mencapai 1.000 orang.
Danau Tambing merupakan destinasi unggulan di Provinsi Sulteng yang selama ini banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Salah satu daya tarik bagi wisatawan mancanegara adalah di lokasi tersebut terdapat spot-spot untuk mengamati berbagai jenis burung, termasuk burung endemik Sulawesi seperti elang sulawesi, rangkong dan juga ratusan jenis burung lainnya baik hidup di darat maupun di atas pepohonan.
Kepala Seksi III Tongoa Balai Besar TNLL Herman Saisa membenarkan kunjungan wisatawan saat ini semakin meningkat dari sebelumnya.
Namun demikian, pihaknya tetap mengedepankan protokol kesehatan dengan membatasi wisatawan yang masuk dan juga wajib menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak.