Ribuan warga demo KPU Morut tolak pemungutan suara ulang

id KPU Morut,Pilkada Morut,Delis-Djira

Ribuan warga demo KPU Morut tolak pemungutan suara ulang

Ribuan warga memasuki area Kantor KPU Morut (ANTARA/HO-Michail)

"Jangan rusak demokrasi yang sudah berjalan baik. Jangan menzolimi suara rakyat yang telah diberikan dengan tulus ikhlas tanpa bayaran (money politics)," ujar Fuddin.
Kolonodale (ANTARA) - Ribuan warga dari berbagai desa di Kabupaten Morowali Utara, menggelar aksi demonstrasi di Kantor KPU Morut di Kolonodale, Sabtu, untuk menolak dilaksanakannya Pemungutan Suara Ulang (PSU) di beberapa TPS.

Massa berupaya mendekati Kantor KPU, namun petugas keamanan menghentikan aksi mereka di depan Kantor Bupati Morut, sekitar 100 meter dari Kantor KPU yang telah dijaga ketat oleh aparat keamanan.

Massa tersebut datang secara spontan dari berbagai desa di Kecamatan Petasia, Petasia Timur, Petasia Barat, Lembo, Lembo Raya, Mori Atas dan Mori Utara, namun aksi mereka tetap berjalan damai.

Ketua DPC Partai Demokrat Morut Syarifuddin Madjid yang memimpin aksi demo tersebut menyerukan kepada Bawaslu dan KPU agar menghentikan rencana pelaksanaan PSU karena hal itu bertentangan dengan semangat demokrasi dan menciderai pilihan rakyat terhadap Paslos Delis dan Djira.

"Jangan coba-coba merampas kemenangan rakyat ini dengan cara-cara kotor. Jangan rusak demokrasi, hargai suara rakyat yang telah diberikan secara tulus ikhlas untuk kemenangan Delis-Djira," ujar Fuddin, panggilan akrab Syarifuddin.
Ribuan warga memasuki area Kantor KPU Morut (ANTARA/HO-Michail)


Kubu pasangan Delis-Djira menolak keras PSU karena menilai tidak ada masalah-masalah atau kondisi khusus yang terjadi di lapangan selama pencoblosan terjadi, yang memenuhi syarat hukum untuk pelaksanaan PSU. Proses pencoblosan telah berjalan tertib, aman dan lancar tanpa permasalahan yang terjadi di lapangan, tetapi koq tiba-tiba ada PSU, kata Fuddin dengan nada tinggi.

"Kami juga heran, kenapa Bawaslu dan KPU tidak pernah mengumumkan ke publik, apa alasan hukum sehingga PSU itu harus dilakukan di Morowali Utara," kata Waris Kandori, Ketua Harian Tim Pemenangan Delis-Djira di tempat terpisah.

Ia meminta Bawaslu dan KPU melaksanakan tugas-tugasnya secara profesional dan netral serta menjaga integritas.

"Jangan merusak demokrasi yang sudah berjalan baik. Jangan menzolimi suara rakyat yang telah diberikan dengan tulus ikhlas tanpa bayaran (money politics)," ujarnya orator lain dalam aksi demo yang menilai KPU dan Bawaslu tidak bekerja profesional dan netral.

Hingga berita ini diturunkan, massa masih terus mengalir ke lokasi demo dan para orator terus berbicara untuk menyerukan keadilan dan netralitas KPU dan Bawaslu Morut dalam melaksanakan tugasnya.

KPU Morut direncanakan akan menerima sejumlah delegasi tim pemenangan Delis-Djira untuk menyampaikan langsung tuntutan mereka.

Bawaslu dilaporkan mengeluarkan rekomendasi kepada KPU untuk menggelar PSU di lima TPS yakni Desa Peleru (Kecamatan Mori Utara), Bungintimbe dan Pebooa (Petasia Timur), Mondowe (Petasia Barat) dan Momo (Bungku Utara).
 
Ribuan warga memasuki area Kantor KPU Morut (ANTARA/HO-Michail)