KIARA berdayakan kapasitas nelayan-warga pesisir korban tsunami Palu

id Kiara, pemberdayaan nelayan, masyarakat pesisir

KIARA  berdayakan kapasitas nelayan-warga pesisir korban tsunami Palu

Nelayan Teluk Palu bergotongroyong mendorong perahu bantuan NGO Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (KIARA) ke darat usai melaut, Sabtu (19/12/2020). ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (KIARA) membantu nelayan dan masyarakat pesisir pantai Teluk Palu dan Donggal korban gempa dan tsunami melalui gerakan pemberdayaan peningkatan kapasitas.
 
"Kami tidak hanya sekedar memberi bantuan setelah itu selesai. Kami bekerja fokus terhadap pendampingan nelayan serta masyarakat pesisir, agar ekonomi mereka pascabencana bisa pulih bahkan meningkat dari sebelumnya," kata Deputi Monitoring dan Evaluasi Pembelajaran Kiara, Nibras Fadhlillah, di Palu, Sabtu.
 
Menurut dia, dampak bencana alam melanda Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan sebagian Parigi Moutong (Pasigala) sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat di segala sektor.
 
Oleh karena itu, Kiara hadir dalam rangka membantu pemerintah memberikan jaminan hidup terhadap pemulihan ekonomi masyarakat terdampak.

 
Kiara merupakan salah satu LSM yang peduli terhadap korban gempa, tsunami dan likuefaksi Sulawesi Tengah lebih fokus melakukan pendampingan terhadap masyarakat pesisir serta nelayan Teluk Palu dan sekitarnya.
 
"Sasaran pendampingan kami berada di lima titik, yakni kelompok nelayan Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore, Lere Kecamatan Palu Barat, Mamboro Kecamatan Palu Utara dan Pantoloan Boya Kecamatan Tawaeli serta Tompe Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala," ujar Nibras.
 
Dia menjelaskan, Intervensi bantuan Kiara terhadap nelayan Kota Palu dan Kabupaten Donggala untuk mendukung kegiatan melaut sebanyak 650 perahu lengkap dengan mesin.
 
Kiara yang fokus pada masyarakat pesisir dan nelayan ini, sudah berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi korban gempa sejak sepekan pascabencana 28 September 2018, dengan terlibat menyalurkan bantuan logistik.
 
"Di samping itu kami juga fokus melakukan mitigasi bencana kepada masyarakat pesisir, guna mengurangi risiko bila sewaktu-waktu terjadi bencana," kata Nibras menambahkan.

 
Program pemberdayaan peningkatan kapasitas masyarakat pesisir, katanya, didukung sepenuhnya CCFD-Terre Solider organisasi kemanusiaan asal Prancis dan Agence Francaise de Development (AFD) dengan biaya yang telah digelontorkan sejak 2018-2020 untuk bantuan perahu nelayan kurang lebih Rp3 miliar.
 
Selain itu, ada pula pemberdayaan pemulihan ekonomi lewat UMKM, salah satunya pembuatan produk makanan olahan berbahan baku ikan oleh ibu-ibu rumah tangga.
 
"Kami bersyukur dari stimulan yang kami lakukan, nelayan dan masyarakat pesisir yang menjadi fokus program ini sudah menghidupi keluarga secara mandiri," demikian Nibras.