Buol, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah, menargetkan peningkatan populasi sapi hingga mencapai 50.000 pada tahun 2022 untuk menjadikan Buol sebagai daerah penyuplai utama daging sapi di kawasan timur Indonesia.
"Jika dianalisa progres tahun 2020-2022, dimulai dengan jumlah populasi saat ini, maka target tersebut bukan hal yang mustahil dicapai tahun 2022," ucap Bupati Buol Amirudin Rauf, di Buol, Minggu.
Amirudin Rauf optimistis target tersebut dapat tercapai mengingat populasi sapi tahun 2020 sudah berjumlah 30.517 ekor serta adanya dukungan program dari pemerintah daerah yaitu one man one cow untuk meningkatkan kualitas sapi.
Lewat program tersebut, Pemkab Buol telah menyerahkan bantuan bibit sapi kepada kelompok tani dan peternak pada 2014 dan 2015 masing-masing sebanyak 550 sapi, pada 2017 sebanyak 231 sapi dan pada 2019 sebanyak 765 sapi.
"Jika akumulasi total bantuan pemerintah berjumlah 2.091 sapi, dengan alokasi anggaran kurang lebih Rp2 miliar," katanya.
Ia menilai peningkatan populasi sapi dapat menjadi kekuatan baru sumber ekonomi, yang apabila digenjot terus menerus akan menjadi suplai bagi ibu kota negara Indonesia di Kalimantan.
"Peningkatan populasi sapi, harus berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya petani dan peternak sapi," ujar Bupati.
Selain itu, Pemkab Buol juga terus berupaya membenahi SDM peternak dengan memberikan pelatihan, pendampingan, agar dalam kegiatan budidaya peternakan sapi, bisa berdampak pada pencapaian hasil.
"Kami juga mengiringi petani dan peternak dengan berbagai bantuan dalam kegiatan budidaya peternakan sapi," kata Bupati.
