Uji Coba Budidaya Bandeng Di Dermaga PPI Donggala

id bandeng

Uji Coba Budidaya Bandeng Di Dermaga PPI Donggala

Sejumlah nelayan membenahi tali kapal di atas dermaga PPI Labuan Batu, Donggala, Selasa (29/12) petang. Di bawah kolong dermaga ini, DKP Sulteng sedang membangun 2 buah keramba budidaya ikan bandeng. (Antarasulteng.com/Rolex Malaha)

Program ini adalah yang pertama di Indonesia sebagai impelementasi pengelolaan pelabuhan perikanan dengan konsep 'ecoport fisheries' atau pengelolaan yang ramah lingkungan
Palu,  (antarasulteng.com) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Tengah mulai 2016 melakukan terobosan baru dengan melakukan uji coba pembudidayaan ikan bandeng dalam keramba di bawah kolong dermaga Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Labuan Batu, Donggala.

"Program ini adalah yang pertama di Indonesia sebagai impelementasi pengelolaan pelabuhan perikanan dengan konsep 'ecoport fisheries' atau pengelolaan yang ramah lingkungan," kata Kepala Bidang Kelautan DKP Sulteng Yunber Bamba saat dihubungi di Palu, Selasa.

Ia menjelaskan untuk kepentingan uji coba itu, pihaknya sedang membangun dua keramba kayu berukuran 8 x 16 x 1 meter di PPI Donggala dan sebelum 31 Desember 2015, keramba itu sudah akan diturunkan ke bawah dermaga.

"Rencananya hari ini (selasa, 29/12), kedua keramba kayu itu sudah akan diturunkan ke bawah kolong dermaga, tinggal menunggu kondisi air laut surut untuk mengerjakannya," ujar Bamba.

Di dalam keramba itu nantinya akan dibudidayakan 15.000 ekor ikan bandeng, dimana setiap keramba akan diisi 7.500 ekor.

"Bibit ikan bandeng yang akan dilepas dalam keramba tersebut saat ini sedang dalam tahap adaptasi pada sebuah kolam beton di lokasi perbenihan ikan DKP Sulteng di Kelurahan Mamboro, Kota Palu," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas KP Sulteng Hasanuddin Atjo mengemukakan bahwa budidaya bandeng dalam keramba di lokasi pelabuhan tersebut diharapkan menjadi percontohan, dan bila kegiatan ini berhasil, akan diterapkan di semua pelabuhan perikanan di Sulteng.

"Budidaya bandeng ini akan menjadi tolok ukur apakah kondisi lingkungan di sekitar pelabuhan itu terjaga dengan baik atau tidak. Kalau air lautnya tidak tercermar, pasti ikan bandengnya nanti berkembang bagus," ujarnya.

DKP Sulteng, kata Atjo, memiliki komitmen tinggi untuk segera menerapkan pengelolaan pelabuhan perikanan dengan konsep `ecoport` dimana seluruh kegiatan di sekitar pelabuhan harus tetap menjamin terpeliharanya lingkungan dan mencegah pencemaran perairan sekitar, baik oleh limbah perikanan maupun minyak dan bahan kimia lainnya.

DKP Sulteng mengelola empat pelabuhan perikakan yakni PPI Donggala di Kabupaten Donggala, PPI Paranggi di Kabupaten Parigi Moutong, PPI Pagimana di Kabupaten Banggai dan PPP (pelabuhan perikanan pantai) Ogotua di Kabupaten Tolitoli.

Semua pelabuhan ini, kata Atjo, telah siap menjadi kawasan industri perikanan karena telah memiliki sarana dan fasilitas memadai seperti dermaga, tempat pelelangan, gudng pendingin, gudang pembekuan, pabrik es balok, dan khusus di PPI Donggala telah memiliki industri pengolahan hasil perikanan skala kecil.

Sedangkan sarana dan fasilitas pelengkap lainnya adalah sarana air bersih, listrik, stasiun pengisian bahan bakar minyak, mes nelayan, perkantoran, koperasi nelayan, sarana kesehatan dan sarana ibadah.  (R007)