Donggala (ANTARA) - Sedikitnya 60 orang petambak ikan bandeng di Desa Lalombi, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, hari Rabu (21/8) mengikuti uji kompetensi keahlian dalam melaksanakan sistem budidaya yang baik dan benar.
Uji kompetensi dalam rangka sertifikasi para petambak tersebut diselenggarakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang bekerja sama dengan Fakultas Pertanian dan Perikanan Universitas Tadulako Palu dipimpin Dr Ir Fadly Y. Tantu, M.Sc.
Para petambak tampak antusias mengikuti ujian tulis dan praktik yang digelar di areal pertambakan milik Ny. Selvie yang memiliki areal seluas 50-an hektare tersebut.
Sebelum uji kompetensi ini digelar, para petambak mengikuti sekolah lapang yang diselenggarakan Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng dengan pembicara Kadis KP Sulteng Mor Arif Latjuba, Kabid Perikanan Budidaya Yunber Bamba, Kadis Perikanan Donggala Ali Assagaf dan pejabat dari PT. Jasindo yang menyosialisikan pentingnya asuransi bagi para nelayan dan pembudidaya ikan.
Assesor Tempat Uji Kompetensi Perikanan dan Kelautan (TUK-PK) Universitas Tadulako Palu Fadly Tantu menjelaskan pentingnya sertifikasi profesi bagi para nelayan dan petambak agar bisa melaksanakan sistem budidaya yang intensif serta layak memasuki pasar kerja di luar daerah bahkan di luar negeri.
"Sertifikasi ini sudah merupakan tuntutan globalisasi dalam sektor perikanan dan kelautan. Kalau bapak-bapak memiliki sertifikat kompetensi ini, bapak-bapak bisa diterima bekerja di luar negeri dengan standar gaji yang tinggi. Bapak-bapak yang sudah berumur dan tidak bisa bekerja di luar, bisa mengolah lahannya masing-masing dengan keterampilan yang sudah teruji," ujarnya.
Setelah mengikuti ujian tertulis, para peserta kemudian mengikuti ujian praktik. Dengan menggunakan perlengkapan berusaha seperti pakain kerja, sepatu karet dan helm, para assesor menguji pengetahuan peserta mengenai sarana produksi, alat-alat perlengkapan, teknis mengukur kadar garam air, serta pengetahuan sekitar perbenihan dan sistem budidaya.
Fadly mengatakan, hasil ujian ini akan dikirim ke BNSP yang akan melakukan penilaian, dan mereka yang dinyatakan memenuhi syarat, akan mendapatkan sertifikat. Mereka yang mendapatkan sertifikasi akan tercatat namanya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sehingga saat ada kebutuhan tenaga kerja berkualifikasi ahli dan bersertifikat, dengan mudah menemukan nama-nama mereka.
"Kita berterima kasih kepada Dinas KP Sulteng yang menggelar sekolah lapang dan uji kompetensi ini, karena dengan uji kompetensi tersebut, para petambak di Donggala akan mendapatkan pengakuan resmi dari negara terhadap keahlian yang mereka miliki," ujar Kadis Perikanan Donggala Ali Assagaf.
Ia berharap uji kompetensi ini memberikan manfaat yang besar bagi peningkatan produktivitas lahan-lahan tambak ikan bandeng di Donggala yang pada akhirnya akan semakin mensejahterakan para petambak.