DPRD minta RS rujukan COVID di Parimo optimalkan layanan ruang isolasi

id Penanganan COVID-19, Parigi Moutong, Dprdparimo, komisi IV, Fery Budiutomo, Omicron,Sulteng

DPRD minta RS  rujukan COVID di Parimo optimalkan layanan ruang isolasi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Parigi Moutong, Fery Budiutomo. ANTARA/Moh Ridwan

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah meminta manajemen Rumah Sakit Daerah (RSUD) Anuntaloko Parigi lebih mengoptimalkan pelayanan di ruang isolasi karena ada sejumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 terpaksa dirawat di bagian koridor.
 
"Kami telah melakukan peninjauan ruang isolasi bersama Direktur RS Anuntaloko, dan menurut kami perlu ditingkatkan penataan ruangan agar pasien merasa nyaman," kata Ketua Komisi IV DPRD Parigi Moutong Fery Budiutomo di Parigi, Jumat.
 
Menurut dia, pasien COVID-19 perlu diberi ruang yang nyaman agar mereka tidak merasa jenuh, sehingga dalam proses perawatan, pasien lebih tenang dan tidak menimbulkan beban.
 
Saat ini, kurang lebih 14 pasien sedang menjalani isolasi di RS Anuntaloko. Dari 14 pasien tersebut, tiga diantaranya terpaksa di rawat di bagian koridor karena kapasitas ruangan tidak mencukupi.
 
"Oleh karena itu, kami mengusulkan kepada otoritas RS setempat agar segera mengambil langkah antisipasi menyediakan ruangan khusus perawatan, karena penularan COVID-19 varian baru Omicron sangat cepat, maka tidak ada salahnya kapasitas ruangan lebih ditingkatkan," ujar Fery.
 
Ia mengemukakan, dari sisi ketersediaan peralatan penunjang perawatan, seperti tabung oksigen, tempat tidur, ventilator termasuk obat-obatan serta tenaga kesehatan sangat memadai, dengan begitu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) harus siap menghadapi lonjakan kasus.
 
Kalaupun kapasitas ruangan tidak memadai, perlu alternatif menyediakan tempat isolasi terpadu seperti yang telah dilakukan sebelumnya saat terjadi lonjakan kasus gelombang pertama dan kedua.
 
Selain pelayanan di RS rujukan, DPRD setempat juga meminta Pemda lebih meningkatkan sistem pencegahan dini dengan mengoptimalkan pola 3T (testing, tracing dan treatmen). Karena, dengan pola ini akan ketahuan warga yang terpapar dan melakukan kontak erat dengan pasien.
 
"Tidak ada kata lain, daerah harus siap menghadapi gelombang ketiga COVID-19. Sebagai bagian dari pemerintah, kami mendukung apa yang telah dilakukan pihak eksekutif dalam melakukan upaya penanganan, termasuk melibatkan Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) dalam rangka menggencarkan vaksinasi di daerah ini," kata dia menambahkan.
 
Berdasarkan data sementara Dinas Kesehatan Parigi Moutong, capaian vaksinasi di kabupaten tersebut pada dosis pertama telah berada di angka 77,69 persen atau 251.074 jiwa, dan dosis kedua 47,54 persen atau 153.645 jiwa dari total sasaran 323.177 jiwa.