Kemenristek Dikti Percayakan Alumni SM-3T Di UMM

id guru

Kemenristek Dikti Percayakan Alumni SM-3T Di UMM

Ilustrasi--Guru (ANTARA)

Jika lulus penilaian-penilaian tersebut, para peserta akan mendapatkan sertifikat pendidik profesional yang menjadi salah satu syarat untuk menjadi seorang guru. Dengan adanya program PPG ini akan semakin banyak guru-guru profesional
Malang, (antarasulteng.com) - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi memercayakan para alumni Sarjana Mengajar di Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (SM-3T) untuk mengikuti program Pendidikan Profesi Guru di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM Dr Poncojari Wahyono di Malang, Jawa Timur, Jumat mengemukakan alumni SM-3T yang mengikuti program Pendidikan Guru Profesi (PPG) di UMM sebanyak 31 orang yang sebelumnya bertugas di berbagai daerah 3T.

"Orientasi akademik tahap awal pelaksanaan PPG di UMM dimulai Kamis (17/3) hingga Sabtu (19/03)," kata Poncojari.

Ia mengatakan ditunjuknya UMM sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) oleh Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti merupakan sebuah amanah. Ini adalah program prestisius dan tidak semua kampus mendapatkan kesempatan, meski banyak kampus yang memiliki program pendidikan guru ingin menyelenggarakan program ini.

Pada 2015, Kemenristek Dikti menunjuk 15 perguruan tinggi sebagai LPTK. Keseluruhan perguruan tinggi tersebut merupakan perguruan tinggi negeri. Dan, tahun ini ada tujuh perguruan tinggi tambahan yang ditunjuk Kemenristek Dikti sebagai lembaga penyelenggara program PPG SM-3T, yakni tiga perguruan tinggi negeri dan empat perguruan tinggi swasta.

Menurut dia, untuk bisa menjadi penyelenggara Program PPG ada beberapa aspek yang harus dilengkapi perguruan tinggi, yakni kurikulum pengajaran, penataan rasio dosen serta sarana prasarana penunjang. "FKIP UMM sudah mempersiapkan dan memperhitungkan hal ini jauh-jauh hari," ucapnya.

Lebih lanjut, Ponco memaparkan penyelenggaraan program PPG SM-3T ini akan diselenggarakan selama setahun. Program akan dibagi menjadi dua tahapan. Tahapan pertama, para peserta harus mengikuti program Subjek Spesifik Pedagogi (SSP) yang fokus pada pengembangan sistem pengajaran dan kurikulum.

Hasil dari program SSP ini, lanjutnya, akan diaplikasikan melalui program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai tahapan kedua. Selain aspek akademik, aspek nonakademik juga menjadi penilaian, seperti kepribadian dan sikap selama mengikuti program PPG.

"Jika lulus penilaian-penilaian tersebut, para peserta akan mendapatkan sertifikat pendidik profesional yang menjadi salah satu syarat untuk menjadi seorang guru. Dengan adanya program PPG ini akan semakin banyak guru-guru profesional," ucapnya.