Pemkab Parigi Moutong segera bahas penetapan status pascabanjir

id Banjir, Parigi, bpbdparimo, Amiruddin, Pemkabparimo, sulteng

Pemkab Parigi Moutong  segera bahas penetapan status pascabanjir

Salah seorang warga Desa Air Panas, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah yang terdampak banjir memindahkan perabot rumah tangga di luar karena dalam rumah masih ada material lumpur akibat banjir, Jumat (20/5/2022). ANTARA/HO-BPBD Parigi Moutong

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah segera mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak terkait guna membahas penetapan status tanggap darurat pascabanjir yang melanda tiga desa di daerah itu.
 
"Secepatnya kami melakukan pertemuan dengan pemangku kepentingan untuk menentukan status darurat, sekaligus akan menjadi dasar kami memohon bantuan kepada Pemerintah Sulteng dan pemerintah pusat untuk keperluan peralatan pendukung," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Parigi Moutong Amiruddin yang dihubungi dari Palu, Jumat.
 
Ia menjelaskan penanganan banjir perlu koordinasi lintas sektor, supaya lebih cepat.

Oleh karena itu, perlu menyatukan persepsi supaya proses pemulihan terpadu dan satu komando.
 
Penetapan status bencana berdasarkan hasil pertemuan itu akan dituangkan dalam surat keputusan Bupati Parigi Moutong, sehingga dibutuhkan saran dan masukkan dari berbagai pihak terkait.
 
"Mengingat sumber luapan air dari sungai, maka perlu koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS III) sebagai instansi berwenang, termasuk koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum selaku instansi membidangi infrastruktur," ujar Amiruddin.
Sejumlah alat berat di kerahkan melakukan normalisasi sungai di Desa Air Panas, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah yang meluap hingga merendam pemukiman warga, Jumat (20/52022). ANTARA/HO/BPBD Parigi Moutong
Ia mengemukakan saat ini kurang lebih delapan alat berat dikerahkan untuk melakukan normalisasi Sungai Kayuboko, Air Panas, termasuk Desa Olaya, sebab sungai itu satu aliran sehingga tiga desa ini yang menjadi sasaran luapan air.
 
"Kondisi cuaca yang tidak bersahabat memicu terjadinya genangan di pemukiman warga, karena sungai tidak mampu menahan debit air yang banyak sehingga tanggul jebol dan air meluap" kata dia.
 
Dalam upaya penanggulangan, pemerintah setempat memberikan bantuan logistik darurat untuk kebutuhan mendesak warga terdampak bersama instansi terkait lainnya.
 
Ia mengimbau warga tetap bersabar karena pemerintah setempat sedang mengupayakan langkah konkret pemulihan pascabanjir.
 
"Sejak Kamis (19/5) malam kami bersama instansi terkait, termasuk PMI dan TNI/Polri membantu mengevakuasi warga ke tempat aman, khususnya lansia dan balita," demikian Amiruddin.