Korowalelo, Sulteng (ANTARA) - Kinerja rekanan yang memenangkan tender proyek peningkatan jalan Tinompo-Onepute, Kabupaten Morowali Utara (Morut) yang bernilai miliaran rupiah itu dinilai lamban, padahal masa kontrak tinggal sekitar dua bulan lagi.
Proyek ini menggunakan dana percepatan Peningkatan Ekonomi Nasional (PEN) pasca-wabah Covid-19 senilai Rp6,5 miliar.
Dikutip dari MCDD Pemkab Morut bahwa pantauan ruas jalan Tinompo-Onepute, Minggu (23/10) petang tampak tidak melihat ada tanda-tanda sedikitpun bahwa pekerjaan akan segera dimulai, padahal uang muka proyek sebesar 30 persen sudah dicairkan.
Ada beberapa titik yang belum beraspal, kondisinya makin memprihatinkan karena berlubang-lubang. Padahal ruas ini merupakan jalur ekonomi penting tempat lalu lalang mobil truk pengangkut material timbunan 'domato'.
"Ruas Tinompo-Onepute ini memang jalannya lurus tapi berbelok-belok, pak," kata seorang pengguna jalan yang sedang melintas dengan sepeda motor di antara desa Tinompo dan Korowalelo.
Jalan lurus yang berbelok-belok dimaksud itu adalah karena badan jalan banyak yang berlubang, sehingga pengendara sepeda motor harus meliuk-liuk mencari jalan agar tidak terjerumus dalam lubang.
Informasi lain yang dihimpun MCDD ini bahwa diduga kuat pemilik PT. SC ini sama dengan pemilik PT. DSS yang mengerjakan proyek peningkatan jalan Korolama-Tiu yang juga bernilai Rp6,5 miliar.
Pekerjaan jalan tersebut itu juga dikeluhkan masyarakat karena dinilai terlambat, bahkan Kepala Desa Koromatantu menyoroti perusahaan itu karena mengerjakan proyek besar namun peralatannya sangat terbatas dan kecil-kecil.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Morut Destuber Mato'ori yang dihubungi terpisah membenarkan bahwa kontraktor pekerjaan ruas Tinompo-Onepute belum memulai kegiatannya hingga Minggu (23/10).
"Memang telat mulai, tapi saya berharap kontraktor tersebut mempercepat pekerjaannya agar selesai tepat waktu. Saya cuma khawatir, pada bulan November dan Desember akan terjadi musim hujan sehingga mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan," ujarnya.
Ketika ditanya apakah benar bahwa kontraktor pengerjaan rusa jalan Tinompo-Onepute itu sudah mencairkan uang muka proyek, Destuber membenarkannya.
Untuk diketahui, ruas Tinompo-Onepute-Korolama-Kolonodale ini adalah jalur alternatif yang strategis bagi masyarakat di empat kecamatan yakni Lembo, Lembo Raya, Mori Atas dan Mori Utara yang akan menuju ibu kota Kabupaten Morut di Kolonodale karena jaraknya cukup pendek hampir enam kilometer dibanding melewati Tompira dan Bunta sejauh 30 km.
Berita Terkait
Pemda Tana Toraja dan Morowali Utara jalin kerja sama pelayanan tenaga kerja
Jumat, 17 Mei 2024 19:54 Wib
67 KK mengungsi karena banjir di Bunta, Wabup Morut: penanganan korban jadi perhatian besar Pemda
Jumat, 17 Mei 2024 19:48 Wib
Wabup Morut buka sosialisasi program digitalisasi untuk perangkat desa dan pendamping BKK
Rabu, 15 Mei 2024 18:53 Wib
Cuaca ekstrim timbulkan gangguan serius pelayanan listrik PLN di Morut
Selasa, 14 Mei 2024 18:43 Wib
Wabup Morut pimpin rapat evaluasi penyaluran BKK untuk kelompok usaha tahun 2023
Selasa, 14 Mei 2024 8:36 Wib
Morut raih sejumlah penghargaan dalam forum Adujak GenRe se Sulteng
Senin, 13 Mei 2024 7:23 Wib
Gelar donor darah rutin, DSLNG kembali donorkan 225 kantong darah
Minggu, 12 Mei 2024 17:04 Wib
Wabup Morut hadiri acara penamatan SMAN 1 Petasia, satu orang dapat beasiswa Pemda Morut kuliah kedokteran di China
Minggu, 12 Mei 2024 16:46 Wib