Sulawesi Tengah siapkan sebanyak 50 tenaga kerja magang ke Jepang

id Ketenagakerjaan,Tenaga kerja, Nakertrans, Sulteng, Arnol Firdaus, Pemprov Sulteng, Jepang, magang

Sulawesi Tengah siapkan sebanyak 50 tenaga kerja magang ke Jepang

Pencari kerja menanti verifikasi kartu pencari kerja di Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Palu, Sulawesi Tengah. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) -

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyiapkan sebanyak 50 tenaga kerja untuk mengikuti program magang ke Jepang sebagai bagian dari mengurangi angka pengangguran terbuka di provinsi ini.
"Program magang, salah satu program prioritas kami untuk membuka peluang kerja kepada masyarakat," kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Nakertrans) Sulteng Arnol Firdaus Bandu di Palu, Senin.
Ia menjelaskan, tahap pertama Pemprov Sulteng baru menyiapkan 50 tenaga kerja, dan pengiriman dilakukan bergelombang.
Pada Desember 2022, katanya, telah dikirim dua orang ke Jepang, selanjutnya Januari lalu menyusul tiga orang, dan dipastikan 2023 semua tenaga kerja ikut program ini dipastikan berangkat.
"Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sulteng ikut program ini dikontrak oleh perusahaan Jepang selama tiga tahun, dan tidak menutup kemungkinan kontrak itu bisa di perpanjang, jika etos kerja mereka bagus," katanya.
Ia menjelaskan dalam program ini Disnakertrans Sulteng menggandeng mitra untuk memberikan pelatihan kepada calon tenaga kerja terkait penguasaan bahasa lewat kursus dan penguasaan budaya negara tujuan agar saat penempatan kerja, PMI sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja, dan tentunya mengedepankan disiplin.
"Ke-50 peserta program pemagangan ini berasal dari Kabupaten Tolitoli, Donggala, Sigi dan Kota Palu. Program ini tentu sangat membantu perekonomian masyarakat, karena tawaran upah di negara tujuan cukup tinggi," katanya.
Ia menambahkan, angka pengangguran Sulteng tahun 2022 relatif rendah, yang mana saat ini berjumlah sekitar 59.100 orang prestasi 3 persen atau urutan kelima terbaik secara nasional, ini tidak terlepas harinya industri-industri besar di sejumlah daerah di Sulteng.
"Saya berharap masyarakat yang berhasil ikut pemagangan di Jepang manfaatkan dengan baik kesempatan ini supaya bisa membatu memperbaiki ekonomi keluarga," demikian Arnol Firdaus Bandu.