BPJS Kesehatan edukasi organisasi mahasiswa terkait mutu layanan

id Ghufron Mukti ,BPJS Kesehatan, Cipayung Plus ,JKN,Jaminan Kesehatan Nasional,organisasi mahasiswa

BPJS Kesehatan edukasi organisasi mahasiswa terkait mutu layanan

Organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Transformasi Mutu Layanan BPJS Kesehatan. (ANTARA/ HO - BPJS Kesehatan)

Jakarta (ANTARA) - BPJS Kesehatan memberikan sosialisasi kepada organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus tentang program JKN sekaligus menunjukkan berbagai upaya BPJS Kesehatan dalam rangka melakukan transformasi mutu layanan.

"Edukasi kepada mahasiswa juga kami gencarkan supaya mereka paham bahwa program JKN sudah membuka akses layanan kesehatan yang berkualitas serta memberikan perlindungan finansial kepada masyarakat," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti dalam keterangan, di Jakarta, Rabu.    

Menurut Ghufron Mukti, edukasi kepada mahasiswa penting dilakukan karena mahasiswa diharapkan mampu menjadi motor penggerak untuk mengajak masyarakat luas agar kian mengenal program JKN dan berpartisipasi mendukung keberlanjutan program tersebut.  

Ghufron Mukti mengatakan aspirasi dari mahasiswa juga sangat dibutuhkan untuk dijadikan evaluasi sehingga pelayanan ke depan bisa terus disempurnakan.

"Itulah mengapa sangat penting bagi kami untuk melibatkan organisasi kemahasiswaan dalam mendukung program JKN, karena mahasiswa berperan penting dalam menyukseskan pelaksanaan program JKN," katanya.

Dikatakannya, organisasi kemahasiswaan memiliki peran besar dalam kontribusi intelektual.

Selain itu, mahasiswa juga memiliki fungsi sosial dalam kehidupan bermasyarakat sebagai agent of change yang bergerak untuk memberikan perubahan ke arah yang lebih baik, sekaligus menjadi kontrol sosial terhadap hal-hal yang bertentangan dengan nilai keadilan, moral dan etika.  

Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan Andi Afdal menambahkan transformasi mutu layanan dilakukan untuk mewujudkan layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara. Mulai dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai identitas peserta program JKN, merespons pengaduan keluhan peserta dengan cepat dan tuntas, memastikan fasilitas kesehatan tidak membebani peserta JKN dengan membawa berkas fotokopi kartu JKN, serta lainnya.

“Nantinya diharapkan organisasi kemahasiswaan mampu menjadi perantara atau penyambung lidah bagi BPJS Kesehatan kepada masyarakat dalam menyampaikan informasi positif tentang program JKN," ujar Andi Afdal.

Sementara Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (PP Hima Persis) Ilham Nurhidayatullah mengatakan transformasi mutu layanan yang dilakukan BPJS Kesehatan menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kualitas pelayanan bagi peserta JKN.  

Menurutnya, upaya tersebut bisa memberikan dampak positif bagi akses peserta dalam mengakses layanan di fasilitas kesehatan.

“Hal-hal positif yang telah dilakukan BPJS Kesehatan perlu disampaikan ke masyarakat agar masyarakat dapat mengetahui nilai positif bisa dirasakan dari program JKN. Selain itu, aspirasi dari masyarakat perlu diperhatikan sebagai dasar perbaikan dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan,” kata Ilham.