PUPR tuntaskan penataan Desa Terindah Nagari Tuo Pariangan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan penataan kawasan wisata Desa Terindah Nagari Tuo Pariangan dan Lapangan Cindua Mato di Kabupaten Tanah Datar dalam rangka mendukung pengembangan pariwisata di Provinsi Sumatera Barat.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan perhelatan baru promosi besar-besaran.
"Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” kata Basuki.
Kawasan Nagari Tuo Pariangan merupakan kekayaan budaya Indonesia yang terletak di Kabupaten Tanah Datar.
Menurut Tambo Minangkabau atau catatan sejarah Minangkabau, Pariangan adalah nagari tertua di Minangkabau dan dikenal sebagai desa yang menjadi cikal bakal rakyat Minangkabau.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat Kusworo Darpito mengatakan, penataan kawasan Nagari Tuo Pariangan dilaksanakan pada tahun 2021 dengan biaya Rp2,5 miliar.
"Lingkup pekerjaannya mencakup pembangunan Plaza Panarian, Batu Lantok Tigo, penataan lanskap, dan perbaikan Makam Panjang Tantejo Gurhano," kata Kusworo.
Sementara untuk penataan kawasan Lapangan Cindua Mato, Kusworo mengatakan, pembangunannya dilaksanakan pada tahun 2021 hingga 2022 dengan biaya Rp12,5 miliar.
"Ruang lingkup pekerjaannya termasuk pembangunan taman interaktif dan taman bermain yang dilengkapi wahana air mancur," ujarnya.
Lapangan Cindua Mato merupakan ruang terbuka hijau yang berada di jantung Kota Batusangkar. Lapangan ini sering digunakan sebagai arena pertunjukan, olahraga, marching band dan perhelatan atau lomba lainnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan perhelatan baru promosi besar-besaran.
"Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” kata Basuki.
Kawasan Nagari Tuo Pariangan merupakan kekayaan budaya Indonesia yang terletak di Kabupaten Tanah Datar.
Menurut Tambo Minangkabau atau catatan sejarah Minangkabau, Pariangan adalah nagari tertua di Minangkabau dan dikenal sebagai desa yang menjadi cikal bakal rakyat Minangkabau.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat Kusworo Darpito mengatakan, penataan kawasan Nagari Tuo Pariangan dilaksanakan pada tahun 2021 dengan biaya Rp2,5 miliar.
"Lingkup pekerjaannya mencakup pembangunan Plaza Panarian, Batu Lantok Tigo, penataan lanskap, dan perbaikan Makam Panjang Tantejo Gurhano," kata Kusworo.
Sementara untuk penataan kawasan Lapangan Cindua Mato, Kusworo mengatakan, pembangunannya dilaksanakan pada tahun 2021 hingga 2022 dengan biaya Rp12,5 miliar.
"Ruang lingkup pekerjaannya termasuk pembangunan taman interaktif dan taman bermain yang dilengkapi wahana air mancur," ujarnya.
Lapangan Cindua Mato merupakan ruang terbuka hijau yang berada di jantung Kota Batusangkar. Lapangan ini sering digunakan sebagai arena pertunjukan, olahraga, marching band dan perhelatan atau lomba lainnya.