IPB ajak 29 perwakilan internasional bangun lingkungan berkelanjutan

id Bogor, lingkungan berkelanjutan, kearifan lokal, IPB, Bima Arya,perwakilan internasional

IPB ajak 29 perwakilan internasional bangun lingkungan berkelanjutan

Wali Kota Bogor, Jawa Barat Bima Arya (tengah) bersama Prof Hadi Susilo Arifin (kesatu dari kanan) menjadi narasumber membangun lingkungan berkelanjutan melalui kearifan lokal dalam acara program Studi Ilmu Sumber Daya Alam dan Manajemen Lingkungan (NREMS), Sekolah Pascasarjana IPB University telah menyelenggarakan The 2nd (ISCoNREM) – 2023 di Bogor, Senin (11/9/2023). ANTARA/HO-Pemkot Bogor.

Kota Bogor (ANTARA) - Institut Pertanian Bogor (IPB) University mengajak 29 perwakilan generasi muda internasional membangun lingkungan berkelanjutan melalui kearifan lokal dengan merangkul tradisi dan budaya sebagai inspirasi dalam desain lanskap berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan.



Ketua Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) IPB University, Prof Hadi Susilo Arifin di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa, mengatakan IPB aktif dalam mengkampanyekan pembangunan yang berkelanjutan melibatkan masyarakat hingga ke luar negeri.



"Dampak yang kita targetkan adalah bagaimana generasi muda bisa mengelola lingkungan bukan hanya dengan ilmu modern, tapi juga memanfaatkan ilmu-ilmu yang ada di masing-masing wilayahnya," kata Hadi.



Hadi menyampaikan, untuk membangun kepedulian generasi muda Indonesia hingga internasional, program Studi Ilmu Sumber Daya Alam dan Manajemen Lingkungan (NREMS), Sekolah Pascasarjana IPB University telah menyelenggarakan The 2nd (ISCoNREM) – 2023 di Bogor, Senin (11/9).



Menurut dia, kegiatan itu adalah atmosfer dunia internasional yang diwakili oleh para mahasiswa dari berbagai negara dalam mengelola lingkungan berbasis budaya dan kearifan lokal.



"Jadi jangan meninggalkan budaya dan kearifan lokal karena sesuatu dari luar, padahal di setiap masing-masing negara Asia banyak pengetahuan lokal yang bisa optimalkan untuk kemajuan suatu negara, karena para peserta ini ke depan juga akan menjadi generasi penerus," ungkapnya.



Wali Kota Bogor, Bima Arya sebagai pembicara dalam kegiatan itu memaparkan tentang gambaran umum kota Bogor, penataan kota dan pengelolaan lingkungan berbasis local wisdom atau kearifan lokal.



Dalam paparannya, Bima menyebutkan sejumlah konsep pembangunan Kota Bogor yakni The city of thousand gardens, Heritage and green city, politically strategic city, A city in the garden, A walkable and people friendly city, City of runners, ChinaTown Heritage Preservation, Cap Go Meh Festival, Unity In Diversity, Festival merah putih, Green Tourism kampung Mulyaharja, Thematic Urban, Local And Green Product, Bogor Managed To Increase Waste Reduce Plastic Waste.



Bima Arya menjelaskan dalam menjalankan roda pemerintahan, ia juga melibatkan akademisi. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah banyak melakukan kerja sama dengan IPB University, tidak hanya dalam hal perencanaan pembangunan, tapi juga menjadi perwakilan dalam komite untuk memilih pejabat dalam open bidding dan juga berbagai survei.



Bima pun mencontohkan, dalam mengelola sampah, Kota Bogor sudah sejak lima tahun lalu membuat kebijakan larangan penggunaan kantong belanja plastik. Selanjutnya juga melakukan kolaborasi dengan startup, kalangan milenial dan komunitas kreatif dalam pengolahan limbah, di antaranya dengan membuat vending machine di beberapa tempat.



"Saya percaya bahwa masa depan Kota Bogor sama dengan masa depan kota-kota lain di Indonesia. Kita harus bekerjasama, tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Wali Kota harus bekerjasama dengan banyak pihak seperti komunitas, akademisi atau saya menyebutnya magic of pentahelix. Pentahelix membuat kota menjadi lebih baik. Pentahelix menjadi kunci untuk berbuat lebih baik bagi warga," ujarnya.