KLH mulai penilaian Proper Emas berdasarkan Extraordinary Turnarounds

id proper emas,klh,lingkungan hidup,ppkl,kinerja lingkungan perusahaan,standar lingkungan perusahaan

KLH mulai penilaian Proper Emas berdasarkan Extraordinary Turnarounds

Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan KLH/BPLH Sigit Reliantoro (tengah) bersama CEO kandidat Proper Emas 2024 dalam proses penilaian di Jakarta, Kamis (5/12/2024) ANTARA/HO-KLH

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) sudah memulai proses penilaian kepemimpinan kandidat Proper Emas para pemimpin perusahaan berdasarkan beberapa indikator Extraordinary Turnarounds termasuk transisi ke energi bersih dan pengentasan kemiskinan.

Menurut keterangan di Jakarta, Jumat, Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofi telah bertemu dengan para CEO kandidat Proper Emas 2024 dan menyampaikan apresiasi Presiden Prabowo Subianto atas dedikasi dan kerja keras perusahaan-perusahaan peserta Proper dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Indonesia.

"Kerja keras dan kolaborasi yang dilakukan oleh seluruh perusahaan Proper memiliki dampak yang besar dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup Indonesia. Kami memberikan penghargaan atas upaya yang telah dilakukan dan mengajak semua pihak untuk terus memperkuat kolaborasi ini," kata Hanif.

Seturut data KLH, berdasarkan penilaian dokumen Hijau Proper 2024 terdapat 189 perusahaan yang memenuhi ambang batas nilai peringkat Emas dan telah menunjukkan konsistensi meraih peringkat Hijau pada 2 periode penilaian Proper sebelumnya.

Daftar nama perusahaan kandidat Emas Proper 2024 telah ditetapkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor SK 167 Tahun 2024 Tentang Kandidat Emas Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2023-2024.



Selama 2 hari terakhir, sebanyak 27 orang pimpinan tertinggi perusahaan menyampaikan komitmen dan potensi kolaborasi yang akan dilakukan perusahaan dalam menjawab kriteria penilaian Extraordinary Turnarounds. Kriteria itu meliputi pengentasan kemiskinan, pengurangan ketimpangan, pemberdayaan perempuan, transisi ke energi bersih, dan pengembangan sistem pangan yang sehat dan berkelanjutan.

Penilaian Extraordinary Turnarounds juga menekankan pada aspek keberanian untuk mengambil risiko yang dapat memperbaiki standar etika atau berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan. Selain itu, untuk melahirkan pemimpin yang mampu berpikir secara sistemik, melihat perusahaan sebagai bagian dari ekosistem yang lebih luas dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan solusi berkelanjutan akan mendapatkan apresiasi tinggi.

Ketua Dewan Pertimbangan Proper, Prof. Sudharto P. Hadi menjelaskan bahwa format penilaian Green Leadership 2024 mengalami perubahan dibandingkan 2023. Jika sebelumnya, para CEO menjalani wawancara individu berupa diskusi tanya jawab dengan Dewan Proper, kini formatnya berbentuk Focus Group Discussion (FGD).

"Kelebihan dari format ini adalah masing-masing CEO mengetahui apa yang dikerjakan oleh CEO yang lain. Kemudian terbuka kemungkinan potensi untuk kerjasama. Kolaborasi itu saya kira adalah kunci, karena persoalan lingkungan yang akut yang kita alami selama ini hanya bisa dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi kalau para CEO itu melakukan kolaborasi", jelas Sudharto.

Proper yang dimulai pada 1994, telah menjadi program yang menilai kinerja lingkungan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mematuhi standar lingkungan hidup. Proper tahun ini menilai 4.495 perusahaan dalam berbagai sektor industri, menciptakan sebuah mekanisme yang tidak hanya menilai kinerja, tetapi juga mendorong perusahaan dalam mengambil peran lebih aktif dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.