DLH imbau warga hindari kemasan plastik sekali pakai di venue HUT Kota Palu
Palu (ANTARA) -
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengimbau warga hindari penggunaan kantong plastik atau kemasan plastik sekali pakai saat berkunjung di venue HUT ke-45 Kota Palu yang berlangsung pada Rabu (27/9) 2023 sebagai upaya pemerintah setempat meminimalisasi sampah plastik.
"Banyak rangkaian kegiatan HUT mulai dari pasar murah, pameran UMKM, makan bersama warga. Acara seperti ini tentunya ada potensi sampah plastik, sehingga perlu kami imbau pengunjung atau warga," kata Kepala DLH Kota Palu Moh Arif di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa.
Ia menjelaskan Pemkot Palu juga telah mempertegas dalam isi undangan upacara, yang mana tamu diminta membawa botol air minum sendiri yang bukan berbahan plastik dan menyediakan gelas untuk tamu VIP, dipastikan tidak ada air minum dalam kemasan dijamu untuk tamu.
Menurut dia kebijakan ini tidak lain demi menjaga kebersihan kota sebagaimana regulasi daerah Peraturan Wali Kota Palu (Perwali) Nomor Nomor 40 Tahun 2021 tentang Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai dan Styrofoam.
"Menjaga kebersihan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, semua pihak berperan di dalamnya," katanya.
Pihaknya sudah menyiapkan tim insidentil menangani kebersihan pada rangkaian rangkaian HUT Kota Palu berlangsung selama dua hari, mulai 27-28 September.
Tim insidentil ini berjumlah 20 orang diambil dari petugas kebersihan di dukung dengan peralatan dan dua unit armada kebersihan dengan harapan selama proses acara, venue tetap bersih.
"Kami berharap imbauan pemerintah dapat dipahami warga, supaya daerah ini tetap bersih dalam kondisi apapun," katanya.
Ia menambahkan, menurut data DLH presentasi sampah plastik di ibu kota Sulteng 10,4 persen dari total volume sampah 97.492 ton per tahun.
Timbulan sampah harian daerah ini sekitar 267 ton dari total jumlah penduduk 381.572 jiwa dan yang terkelola 93,4 persen sedangkan sampah tidak terkelola sekitar 6,6 persen per tahun.
"Rata-rata per tahun pengurangan sampah oleh Pemkot Palu sekitar 9,01 persen," demikian Moh Arif.