OJK Sulteng telah edukasi 2.000 orang mengenai literasi keuangan

id OJK Sulteng,Edukasi keuangan ,Inklusi keuangan ,Sulawesi Tengah

OJK Sulteng telah edukasi 2.000 orang mengenai literasi keuangan

Kepala OJK Sulteng Triyono Raharjo. (ANTARA/Nur Amalia Amir)

Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah telah memberikan edukasi kepada sekitar 2.000 orang di wilayah itu mengenai literasi keuangan.
 


"Sebagai perwujudan komitmen mengenai literasi keuangan, kami telah melaksanakan 19 kegiatan edukasi di beberapa daerah yang sejak Januari 2023," kata Kepala OJK Sulteng Triyono Raharjo di Palu, Minggu.


 


Triyono mengemukakan 2.000 peserta itu terdiri atas pelajar dan mahasiswa, ibu rumah tangga, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), tenaga pengajar hingga penyandang disabilitas.


 


Ia mengatakan kegiatan edukasi tersebut bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait. Tidak hanya secara tatap muka, juga gelar wicara seputar edukasi keuangan di radio lokal juga rutin dilaksanakan setiap bulan.


 


Menurut dia, edukasi dilakukan untuk mendorong para pelajar agar menabung sejak usia dini, serta meningkatkan literasi atau pemahaman masyarakat atas suatu produk dan layanan keuangan sehingga masyarakat terlindung dari jeratan pinjaman dalam jaringan dan investasi ilegal.


 


Selain itu, sebagai upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal, OJK Sulteng bersama dengan Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Sulteng melaksanakan Palu Inklusi Fest dalam rangka Kampanye World Investor Week tahun 2023 pada tanggal 12-13 Oktober 2023.


 


"Giat yang digagas oleh Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Sulteng bersama dengan Kantor OJK Sulteng itu dilaksanakan beragam kegiatan edukasi keuangan, serta Olimpiade Pasar Modal untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA/sederajat) se-Kota Palu," kata dia.


 


Menurut Triyono, OJK terus berkomitmen melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka pemerataan ekonomi dan peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Provinsi Sulawesi Tengah melalui berbagai macam inisiatif, program kerja, dan stimulus di sektor jasa keuangan.


 


"OJK terus mendorong program literasi dan inklusi keuangan secara masif untuk menangani isu perlindungan konsumen sektor jasa keuangan dan mendorong pemerataan literasi dan inklusi keuangan," katanya.


 


Beberapa program kemitraan dilakukan OJK dengan pemerintah daerah untuk mendorong hal tersebut melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di antaranya program Business Matching, digitalisasi keuangan dan program Satu Rekening Satu Pelajar.


 


Program unggulan TPAKD di daerah itu, di antaranya Business Matching petani gula aren dan digitalisasi layanan keuangan di kawasan kuliner Toboli yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong.


 


Serta ekosistem keuangan inklusif di wilayah pedesaan, seperti Desa Wisata Luk Panenteng yang dilaksanakan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan.


 


Selain itu, OJK bersama dengan Pemerintah Kabupaten Banggai beserta Lembaga Jasa Keuangan di Sulawesi Tengah juga menggelar puncak Bulan Inklusi Keuangan 2023 di Kabupaten Banggai dengan tema “Akses


Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera".


 


Triyono berharap dengan adanya peran dari seluruh pemangku kepentingan dapat menggerakkan roda pembangunan serta mengembangkan keuangan inklusif secara masif guna meningkatkan perekonomian masyarakat.