Ihsan Basir minta Bunda PAUD optimalkan pembinaan generasi muda
Bangkep, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah, Ihsan Basir meminta pengurus Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) agar membantu mengoptimalkan pembinaan generasi muda.
"Upaya ini dapat dilakukan oleh pengurus Bunda PAUD tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa melalui pendampingan anak atau bayi usia lima tahun atau prasekolah," ucap Ihsan Basir, di Bangkep, Senin.
Ihsan Basir melantik Pengurus Bunda PAUD Tingkat Kabupaten Banggai Kepulauan Periode 2022-2024. Bunda PAUD Tingkat Kabupaten Banggai Kepulauan diketuai oleh Wahyuningsih.
Menurut dia, pendampingan terhadap anak usia lima tahun atau anak prasekolah sangat penting dilakukan, yang salah satu tujuannya mengenalkan pendidikan kepada anak.
Pendidikan ini, ujar dia, dimaksudkan untuk mengasah kemampuan berpikir anak, kepekaan anak, kompetensi anak, serta mentalitas dan moral anak dalam tumbuh kembangnya.
"Saya berharap pengurus Bunda PAUD mampu memberikan pendampingan yang maksimal, dengan tetap berinovasi dalam membina dan mengajarkan anak prasekolah," katanya.
Ia mengatakan pendampingan ini berorientasi pada pembangunan kesiapan anak memasuki dunia pendidikan, tujuannya agar akhlak dan mentalnya terbangun sejak dini.
Ia meminta pengurus Bunda PAUD tingkat kabupaten agar terus bersinergi dengan sesama pengurus Bunda PAUD di tingkat kecamatan dan desa sehingga pendampingan anak prasekolah dapat berjalan optimal.
Bupati mengemukakan saat ini Pemkab Bangkep melalui Dinas Pendidikan menggencarkan pendampingan siswa dalam proses transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke sekolah dasar (SD), sebagai bentuk upaya dalam pembentukan mental, karakter, dan intelektual anak dalam tumbuh kembangnya.
Dalam proses itu, ujar dia, pihak pendamping harus mampu mengenal karakter, psikologi, dan kemampuan anak, yang disesuaikan dengan konteks pembelajaran.
"Hal ini untuk menghindari anak mengalami stres dan bosan, yang kemudian membuat anak enggan untuk belajar," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, inovasi pembelajaran dalam proses pendampingan sangat diperlukan yang disejajarkan dengan kebutuhan anak.
"Dalam konteks ini, pengurus Bunda PAUD dapat mensinergikan program untuk bersama-sama melakukan pendampingan," ujarnya.
"Upaya ini dapat dilakukan oleh pengurus Bunda PAUD tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa melalui pendampingan anak atau bayi usia lima tahun atau prasekolah," ucap Ihsan Basir, di Bangkep, Senin.
Ihsan Basir melantik Pengurus Bunda PAUD Tingkat Kabupaten Banggai Kepulauan Periode 2022-2024. Bunda PAUD Tingkat Kabupaten Banggai Kepulauan diketuai oleh Wahyuningsih.
Menurut dia, pendampingan terhadap anak usia lima tahun atau anak prasekolah sangat penting dilakukan, yang salah satu tujuannya mengenalkan pendidikan kepada anak.
Pendidikan ini, ujar dia, dimaksudkan untuk mengasah kemampuan berpikir anak, kepekaan anak, kompetensi anak, serta mentalitas dan moral anak dalam tumbuh kembangnya.
"Saya berharap pengurus Bunda PAUD mampu memberikan pendampingan yang maksimal, dengan tetap berinovasi dalam membina dan mengajarkan anak prasekolah," katanya.
Ia mengatakan pendampingan ini berorientasi pada pembangunan kesiapan anak memasuki dunia pendidikan, tujuannya agar akhlak dan mentalnya terbangun sejak dini.
Ia meminta pengurus Bunda PAUD tingkat kabupaten agar terus bersinergi dengan sesama pengurus Bunda PAUD di tingkat kecamatan dan desa sehingga pendampingan anak prasekolah dapat berjalan optimal.
Bupati mengemukakan saat ini Pemkab Bangkep melalui Dinas Pendidikan menggencarkan pendampingan siswa dalam proses transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke sekolah dasar (SD), sebagai bentuk upaya dalam pembentukan mental, karakter, dan intelektual anak dalam tumbuh kembangnya.
Dalam proses itu, ujar dia, pihak pendamping harus mampu mengenal karakter, psikologi, dan kemampuan anak, yang disesuaikan dengan konteks pembelajaran.
"Hal ini untuk menghindari anak mengalami stres dan bosan, yang kemudian membuat anak enggan untuk belajar," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, inovasi pembelajaran dalam proses pendampingan sangat diperlukan yang disejajarkan dengan kebutuhan anak.
"Dalam konteks ini, pengurus Bunda PAUD dapat mensinergikan program untuk bersama-sama melakukan pendampingan," ujarnya.