Pemkab Parigi Moutong yakin petani jagung mampu jaga produksi
Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah yakin petani jagung di kabupaten itu mampu menjaga produksi mereka meski diterpa El Nino.
"Kami yakin mereka mampu bertahan meski dampak El Nino melanda, dan pengaruh kekeringan ini tidak memberikan dampak signifikan terhadap pertanian di daerah ini," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Parigi Moutong Zulfinasran Achmad di Parigi, Minggu.
Ia mengemukakan, dari peninjauan dilakukannya kondisi pertanian dalam daerah berlangsung stabil, dan petani mampu mengatasi kondisi tersebut.
Salah satunya, petani jagung yang kini terus berproduksi dengan rata-rata luas tanam mencapai 25 ribu hektare lebih, karena sub sektor tanaman pangan khusus komoditas jagung dan padi di kabupaten itu merupakan sektor unggulan.
"Padi dan jagung masih menjadi pilihan utama petani setempat," ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi kepada petani, Pemkab Parigi Moutong memberikan sejumlah bantuan kepada 20 kelompok petani jagung di kabupaten itu diantaranya satu unit traktor tangan, alat tanam benih jagung, benih jagung hibrida HK 212, pupuk Salika dan pupuk cair LBA, termasuk benih padi Inpari 52.
Menurut dia, bantuan itu sebagai stimulus supaya petani lebih meningkat produktivitas dalam membangun ekosistem pertanian daerah.
"Saya berharap alat dan mesin pertanian (alsintan) diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik, dan alat ini digunakan bersama untuk kepentingan pertanian berkelanjutan," ucap Zulfinasran.
Ia juga meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis lebih memperhatikan petani, membuka ruang informasi yang cukup mengenai langkah-langkah pengembangan, karena Kementerian Pertanian melakukan transformasi teknologi pertanian.
Maka, Pemda memiliki peran strategis dalam mewujudkan sumber Daya Manusia (SDM) petani yang unggul dalam mengembangkan inovasi berbasis teknologi.
"Di era kekinian petani harus menguasai teknologi, baik dalam mengolah hingga pemasaran produk. Keberhasilan sektor pertanian karena adanya kolaborasi antara petani, penyuluh pertanian dan pemerintah," kata dia.