Wapres RI bahas penguatan hubungan bilateral RI dan Yunani

id Wapres,Ma'ruf Amin,hubungan bilateral Indonesia-Yunani

Wapres RI bahas penguatan hubungan bilateral RI dan Yunani

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin (tengah) di sela kunjungan kerja di Athena, Yunani, Kamis (23/11/2023) waktu setempat. (ANTARA/Indra Arief Pribadi)

Athena, Yunani (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin membahas penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Yunani menjelang 75 tahun peringatan hubungan diplomatik kedua negara pada 2024.

 

“Ada kesepakatan di bidang ekonomi yang perlu terus dikembangkan karena Yunani kan negara yang pertama mengakui Indonesia pada tahun 1949 jadi sudah 75 tahun kita mempererat hubungan Indonesia dengan Yunani,” kata Ma’ruf setelah menerima jamuan makan siang dari Menteri Luar Negeri Republik Yunani Georgios Gerapetritis di Athena, Yunani, Kamis waktu setempat.

Ma’ruf menilai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Yunani harus menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama, termasuk mengimplementasikan "Rencana Aksi untuk Mendorong Kerja Sama Ekonomi".

"Saya yakin kerja sama kedua negara akan terus menguat di masa mendatang,” tutur Ma'ruf.

Dia juga menjelaskan tujuan kunjungan ke Yunani adalah mendorong upaya bersama para tokoh agama dalam mewujudkan perdamaian dunia. Sebelum bertemu menteri luar negeri Yunani, Ma'ruf bertemu dengan Uskup Agung Athena dan seluruh Yunani, Ieronymos II.

Dalam pertemuan dengan Menlu Yunani, Wapres juga membahas pentingnya solusi permanen untuk penyelesaian krisis di Gaza. Ma'ruf berterima kasih karena Yunani membuka koridor maritimnya untuk bantuan kemanusiaan dari laut.
 

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin menerima jamuan makan siang dari Menteri Luar Negeri Republik Yunani Georgios Gerapetritis di Athena, Yunani, Kamis (23/11/2023) waktu setempat. (ANTARA/HO-Setwapres)

Ma'ruf menekankan dukungan penuh Indonesia untuk Palestina dan menyambut baik jeda kemanusiaan untuk membuka akses bantuan masuk Gaza, serta menyerukan pentingnya penghentian kekerasan secara berkelanjutan.

"Saya ingin tegaskan, Indonesia tidak akan mundur sedikit pun untuk membela Palestina,” kata Wapres.

Dia menyambut baik terbukanya akses bantuan masuk Gaza setelah gencatan senjata, tapi menekankan penghentian kekerasan secara permanen.

"Kita ingin mengajak terus melakukan upaya-upaya penyelesaian yang permanen dalam rangka mengakhiri konflik melalui two state solution yang sudah, dan itu menjadi bagian daripada Indonesia akan terus mengambil inisiatif untuk perdamaian di Gaza," kata Ma'ruf.