KPU Provinsi Sulteng beri pendidikan pemilih kepada tokoh adat

id Pemilu, pendidikan pemilih, pendidikan politik, kpusulteng, nisbah,Sulteng

KPU Provinsi Sulteng beri pendidikan pemilih kepada tokoh adat

Sejumlah tokoh adat mengikuti sosialisasi pendidikan pemilih sebagai upaya peningkatan pemilih pada Pemilu 2024 yang diselenggarakan KPU Sulteng di salah satu hotel di Palu, Kamis (30/11/2023). ANTARA/Kristina Natalia

Palu (ANTARA) -
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tengah (Sulteng) memberikan pendidikan pemilih kepada tokoh adat di provinsi itu sebagai bagian dari upaya peningkatan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024.
 
"Masyarakat adat masuk dalam sasaran sosialisasi sekaligus memberi penguatan pendidikan politik guna meningkatkan partisipasi pemilih," kata Anggota KPU Sulteng Nisbah dalam sosialisasi pemilu diselenggarakan di Palu, Kamis.

Menurut dia, perbedaan suku, bahasa dan agama sumber kekuatan bangsa Indonesia, maka jadikan perbedaan sebagai kebutuhan membangun menjaga nilai-nilai luhur, termasuk demokrasi bermartabat.

Melalui kegiatan ini, tokoh adat juga diharapkan mampu menularkan pendidikan pemilih kepada masyarakat di masing-masing wilayahnya.

“Jangan jadikan perbedaan sebagai sesuatu yang tabuh, karena perbedaan memiliki sumber kekuatan yang kokoh dalam wujud persatuan, maka peran toko adat sangat membantu mewujudkan pemilu damai," ujarnya.

Di kesempatan itu, KPU juga mengimbau masyarakat agar tidak terlibat politik uang, karena  mencederai demokrasi dan ancaman sanksinya adalah pidana.

"Jadilah pemilih cerdas, hindari politik uang karena ancaman pidananya bukan hanya berlaku bagi pemberi, penerima juga mendapat hukuman yang sama," kata dia.

Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako Palu Muhamad Marzuki mengatakan, para tokoh adat memiliki peran strategis di lingkungan sosial kemasyarakatan, maka mereka perlu dilibatkan dalam semua agenda Pemilu 2024.

“Mereka (tokok adat) memiliki pengaruh sosial, sehingga perlu digandeng mengajak masyarakat untuk berpartisipasi,” ucapnya.

Marzuki berharap, keterlibatan tokoh adat dalam sosialisasi yang diselenggarakan KPU Sulteng bisa berdampak  meningkatnya partisipasi pemilih di Pemilu 14 Februari 2024.

"Semua segmen harus diberdayakan. Kesuksesan pemilu ada di tangan masyarakat, maka masyarakat wajib pilih harus diajak terlibat aktif, baik dalam pengawasan maupun partisipasi datang menyalurkan hak konstitusinya di TPS," tuturnya.